Sindrom Sjogren merupakan kondisi autoimun yang menyerang kelenjar kelembapan dalam tubuh. Kondisi ini mencakup banyak gejala, namun yang paling sering ditemukan adalah mata dan mulut yang kering, masalah pencernaan, nyeri sendi dan lain-lain. Sindroma ini dapat terjadi dengan sendirinya atau bersamaan dengan kondisi autoimun lainnya.1 Dalam menangani kondisi ini selain memilih diet yang baik, perlu juga ditambahkan dengan suplemen lainnya yang akan dibahas pada artikel ini, terutama pemberian suplemen berupa vitamin D, kalsium, omega-3 dan kurkuma.2

Vitamin D merupakan komponen penting dalam menjaga tulang. Akan tetapi selain fungsi tersebut vitamin D juga memiliki fungsi untuk memodulasi sistem imun. Walaupun begitu pada orang dengan sindroma Sjogren ini biasa dapat ditemukan adanya defisiensi dari kadar vitamin D.3 Hal ini mungkin dapat disebabkan karena kondisi fotosensitif pada orang dengan sindroma Sjogren dimana cenderung menghindari paparan cahaya matahari untuk mencegah munculnya kemerahan pada kulit.4 Selain itu pada pasien dengan sindroma Sjogren biasa dalam pengobatan steroid dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis. Oleh karena itu, pada orang yang sedang dalam terapi steroid sebaiknya diberikan vitamin D sebanyak 600-800 IU per hari.5

Pada orang dengan sindroma Sjogren juga perlu diberikan suplemen kalsium. Hal ini jiga diberikan untuk mecegah terjadinya osteoporosis yang dapat terjadi pada orang dalam terapi dengan steroid.5 Penelitian yang dilakukan ternyata menunjukkan bahwa konsumsi kalsium masih kurang apabila tidak diberikan suplemen.2 Pada orang yang sedang dalam terapi steroid yang dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen kalsium bersamaan dengan vitamin D sebanyak 1000-1200 IU per hari.5

Omega-3 merupakan jenis lemak yang memiliki sifat anti-inflamasi. Biasanya lemak ini dapat ditemukan pada ikan air dingin seperti salmon, sarden dan lain-lain. Akan tetapi, minyak ikan ini dapat memberikan efek menghambat inflamasi yang lebih poten pada dosis yang lebih tinggi daripada yang bisa didapatkan dari makanan. Oleh karena itu, minyak ikan omega-3 ini sebaiknya ditambahkan sebagai suplemen pada penderita Sjogren.6 Selain itu penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa pada penderita Sjogren dengan kadar omega-3 yang lebih tinggi dapat memiliki gejala mata dan air liur yang lebih rendah dibandingkan dengan penderita Sjogren dengan kadar omega-3 yang rendah.7

Kurkumin merupakan zat yang sering ada dalam makanan Asia dan India. Zat ini memiliki efek anti-inflamasi, anti-oksidan, anti-diabetes dan anti-kanker yang cukup kuat.8 Zat ini juga dapat membantu pada penderita Sjogren. Penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa kurkumin dapat mengurangi infiltrasi sel pada kelenjar air liur sehingga dapat mengurangi gejala berupa mulut yang kering.9

Bagi individu dengan sindroma ini sebaiknya konsultasi terlebih dahulu mengenai pilihan suplemen yang dapat dikonsumsikan.  

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun

Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.

Salam sehat bermanfaat, 

Jeremy Lewis Surya Tiro, S. Ked; Rashmeeta, S. Ked 
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI 

Referensi 

1.  Jameson JL, Kasper DL, Longo DL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 20th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018. 3790 p.  

2.  Nesvold MB, Jensen JL, Hove LH, Singh PB, Young A, Palm Ø, et al. Dietary Intake, Body Composition, and Oral Health Parameters among Female Patients with Primary Sjögren’s Syndrome. Nutrients [Internet]. 2018 Jul 4;10(7):866.

3.  Lee SJ, Oh HJ, Choi BY, Jang YJ, Lee JY, Park JK, et al. Serum 25-Hydroxyvitamin D3 and BAFF Levels Are Associated with Disease Activity in Primary Sjogren’s Syndrome. J Immunol Res [Internet]. 2016;2016:1–7.  

4.  Sjogren Syndrome Foundation. Conquering Sjogren’s | Nutrition [Internet]. [cited 2020 Dec 25]. Available from: https://info.sjogrens.org/conquering-sjogrens/topic/nutrition 

5.  Buckley L, Guyatt G, Fink HA, Cannon M, Grossman J, Hansen KE, et al. 2017 American College of Rheumatology Guideline for the Prevention and Treatment of Glucocorticoid‐Induced Osteoporosis. Arthritis Care Res (Hoboken) [Internet]. 2017 Aug 6;69(8):1095–110.

6.  Ricker MA, Haas WC. Anti-inflammatory diet in clinical practice: A review. Nutr Clin Pract. 2017;32(3):318–25.  

7.  Castrejón-Morales CY, Granados-Portillo O, Cruz-Bautista I, Ruiz-Quintero N, Manjarrez I, Lima G, et al. Omega-3 and omega-6 fatty acids in primary Sjögren’s syndrome: clinical meaning and association with inflammation. Clin Exp Rheumatol. 2020;38(4):34–9.  

8.  Yang M, Akbar U, Mohan C. Curcumin in Autoimmune and Rheumatic Diseases. Nutrients [Internet]. 2019 May 2;11(5):1004.

9.  Kurien BT, Harris VM, Quadri SMS, Coutinho-de Souza P, Cavett J, Moyer A, et al. Significantly reduced lymphadenopathy, salivary gland infiltrates and proteinuria in MRL- lpr/lpr mice treated with ultrasoluble curcumin/turmeric: increased survival with curcumin treatment. Lupus Sci Med [Internet]. 2015 Sep 8;2(1):e000114.