Vaksinasi influenza telah direkomendasikan untuk dapat diberikan kepada semua orang berusia di atas 6 bulan, namun demikian pelaksanaannya tetap lambat. Studi-studi di lapangan telah menunjukkan keuntungan dari vaksinasi skala besar, baik dari segi optimalisasi penggunaan sumber daya kesehatan maupun perbaikan produktivitas kerja, namun apakah vaksin influenza dapat mencegah kejadian kardiovaskular masih menjadi kontroversi.Namun demikian, sebuah meta-analisis baru menunjukkan bahwa vaksin influenza dapat mencegah kejadian kardiovaskular pada lebih dari sepertiga orang dewasa, dan lebih besar lagi pada individu-individu dengan risiko tinggi. Temuan ini dapat memberikan dampak yang besar pada kebijakan publik, dan juga pada bagaimana dokter akan menyarankan pasien-pasien individual mengenai manfaat dari vaksin influenza.
Untuk lebih menegaskan kepentingan vaksinasi baik bagi pasien maupun para tenaga kesehatan, selain data-data yang sudah ada mengenai manfaat vaksinasi terhadap kualitas hidup dan produktivitas kerja, para peneliti melakukan meta-analisis untuk melihat manfaat vaksinasi terhadap kejadian penyakit kardiovaskular. Meta-analisis ini difokuskan pada penelitian acak tersamar perbandingan vaksinasi influenza dengan plasebo atau pelayanan standar.
Luaran utama yang dilihat pada studi ini adalah komposit dari kejadian kardiovaskular, termasuk angina tidak stabil, stroke, gagal jantung, infark miokard, revaskularisasi koroner darurat atau kematian kardiovaskular. Para peneliti memasukkan studi-studi yang menggunakan vaksin intramuskular mati dan vaksin nasal hidup yang dilemahkan. Mereka berhasil menemukan 6 studi berkualitas tinggi terdiri atas 6.735 subyek dengan rerata usia 67 tahun.
Laju kejadian kardiovaskular pada kelompok vaksin dan kontrol pada studi-studi ini adalah 2,9% berbanding 4,7% (rasio risiko [RR] 0,64; IK 95% 0,48-0,86). Jumlah vaksinasi yang dibutuhkan untuk mencegah satu kejadian kardiovaskular adalah 1:58. Pada analisis subgrup, vaksinasi influenza terutama bermanfaat untuk menurunkan risiko kardiovaskular pada pasien dengan riwayat sindrom koroner akut (SKA) (RR 0,45; IK 95% 0,32-0,63; NNT 8).
Hasil di atas menunjukkan efektivitas baik dari segi klinis maupun biaya untuk pencegahan kejadian kardiovaskular dengan vaksinasi influenza. Data di atas dapat dijadikan masukan tambahan baik bagi penentu kebijakan, klinisi dan pasien dalam meningkatkan angka serapan vaksinasi, sehingga lebih banyak lagi individu-individu yang mendapatkan manfaat dari tindakan pencegahan ini.
