Sindrom Sjogren adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang dikarakteristikkan oleh dua gejala paling umum – mata kering dan mulut kering. Meskipun Anda dapat menderita Sindrom Sjogren pada usia berapapun, kebanyakan orang berusia di atas 40 tahun pada saat diagnosis. Kondisinya jauh lebih umum pada wanita. Pengobatan berfokus pada menghilangkan gejala.

Pengobatan sindrom Sjogren bergantung pada bagian-bagian tubuh yang terkena. Banyak orang mengobati mata dan mulut kering dengan menggunakan obat tetes mata bebas resep dan minum air lebih sering. Tetapi beberapa orang memerlukan obat resep, atau bahkan prosedur bedah.

Pengobatan

Bergantung pada gejala Anda, dokter Anda mungkin menyarankan obat yang:

  • Mengurangi peradangan mata. Resep obat tetes mata seperti siklosporin atau lifitegrast mungkin direkomendasikan oleh dokter mata Anda jika Anda memiliki mata kering sedang hingga berat (belum ada di Indonesia).
  • Meningkatkan produksi air liur. Obat-obatan seperti pilocarpine dan cevimeline (tidak ada di Indonesia) dapat meningkatkan produksi air liur, dan terkadang air mata. Efek sampingnya bisa termasuk berkeringat, sakit perut, flushing dan peningkatan buang air kecil.
  • Mengatasi komplikasi spesifik. Jika Anda menderita gejala artritis, Anda mungkin mendapat manfaat dari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau obat arthritis lainnya. Infeksi jamur di mulut harus diobati dengan obat antijamur.
  • Mengobati gejala sistemik. Hydroxychloroquine (Plaquenil), obat yang dirancang untuk mengobati malaria, sering membantu mengobati sindrom Sjogren. Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti methotrexate juga mungkin diresepkan.

Pembedahan

Prosedur kecil untuk menutup saluran air mata (oklusi punctal) dapat membantu meringankan mata kering Anda. Kolagen atau sumbat silikon dimasukkan ke dalam saluran untuk membantu menjaga kuantitas air matamu.