Penyakit Behcet merupakan suatu penyakit autoimun yang jarang ditemukan yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Peradangan pembuluh darah yang terjadi akibat penyakit Behcet dapat terjadi hampir disemua bagian tubuh. Penyakit Behcet ini melibatkan beberapa sistem tubuh dan bersifat kronis. Penyakit ini bisa mereda dengan sendirinya dan kemudian kambuh kembali. Penyebab dari penyakit Behcet belum diketahui dengan pasti, namun diketahui melibatkan kombinasi dari faktor gen dan faktor lingkungan. Penyakit ini paling sering ditemukan pada jenis kelamin pria dan diantara decade ketiga dan keempat.1,2

Gejala yang paling sering muncul pada penyakit Behcet ini adalah berupa sariawan.1 Sariawan yang ditimbulkan ini dapat berjumlah satu ataupun banyak di area rongga mulut, dimana gejala yang ditimbulkan biasanya dapat hilang dalam waktu beberapa minggu, tetapi muncul lagi dalam jangka waktu beberapa hari sampai beberapa bulan.2  Gejala lainnya pada penyakit Behcet antara lain yaitu luka disekitar area alat kelamin dan lesi kulit yang mirip dengan jerawat, paling sering pada bagian lengan dan kaki. Selain itu, radang pada mata menyebabkan mata merah, berair, nyeri, lebih sensitive terhadap cahaya dan gangguan penglihatan.1,2 Pada kasus yang lebih berat, gangguan dapat terjadi pada pembuluh darah, sistem pencernaan dan sistem saraf serta pembengkakan pada sendi – sendi. 1

Adanya sariawan dapat menyebabkan kesulitan makan, minum, dan berbicara sehingga menyebabkan penurunan kualitas hidup.3 Tujuan pengobatan dari penyakit ini adalah untuk mencegah atau menghilangkan gejala yang ditimbulkan sehingga tidak dapat muncul kembali datau mengurangi frekuensi kekambuhan dari penyakit ini.3,4 Penderita Behcet harus selalu menjaga kebersihan rongga mulut dengan menggunakan obat kumur dengan kompnen antimikroba seperti doksisiklin dan klorheksidin serta penggunaan pasta gigi atau gel yang tidak mengandung natrium lauril sulfat karena dapat mengiritasi mulut. Selain itu, dapat digunakan juga gel yang mengandung lidokain untuk mengatasi nyeri akibat sariawan.5,6

Penderita Behcet juga dapat diberikan obat sistemik, yaitu kortikosteroid. Kortikosteroid sendiri memiliki fungsi untuk mengurangi peradangan, sehingga dapat mengurangi gejala. Topikal steroid salep seperti betametason, hidrokortison, yang biasa dioleskan pada rongga mulut sebanyak 4 kali sehari, kemudian di kumur. Pilihan lain yang dapat diberikan adalah imunomodulator, yang dapat mengubah proses imun. Salah satu imunomodulator yaitu colchicine dan digunakan jika pasien mengeluhkan adanya nyeri pada persendian dan kemerahan pada ekstremitas seperti lengan atau kaki dari pasien. Tingkat kesembuhan dari penyakit ini tergantung daripada keparahan yang dapat dilihan dari seberapa seringnya muncul gejala, butuh berapa lama waktu untuk kambuh lagi, adanya gejala baru yang ditimbulkan setelah kambuh.3-6

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun

Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.

Salam sehat bermanfaat, 

Davin Pratama Leo Putra, S. Ked; Rashmeeta, S. Ked 

Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI 

Referensi 

  1. Mendes D, Correia M, Barbedo M, Vaio T, Mota M, Gonçalves O, Valente J. Behçet’s disease—a contemporary review. J Autoimmun. 2016;32(3–4):178–188. 
  1. Kasper DL, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 19th ed. United States: McGraw-Hill Education; 2015. 
  1. Taylor J, Brocklehurst P, Walsh T, Riley P, Glenny A-M, Gorodkin R, et al. Interventions for the management of oral ulcers in Behçet’s disease. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2014; 
  1. Touzot M, Cacoub P, Bodaghi B, Soumelis V, Saadoun D. IFN-α induces IL-10 production and tilt the balance between Th1 and Th17 in Behçet disease. Autoimmun Rev. 2015;14(5):370–375 
  1. Nair JR, Moots RJ. Behcet’s disease. Clinical Medicine. 2017;17(1):71–7. 
  1. Hatemi G, Melikoglu M, Tunc R, et al. Apremilast for Behçet’s syndrome–a phase 2, placebo-controlled study. N Engl J Med. 2015;372:1510