Penyakit Crohn adalah salah satu bentuk inflammatory bowel disease atau penyakit radang usus. Penyakit radang usus merupakan penyakit autoimun yang menyerang saluran pencernaan. Autoimun adalah kondisi dimana sel imun yang seharusnya melindungi tubuh justru menyerang sel-sel tubuh yang normal.1 Tidak seperti ulseratif kolitis, jenis lain dari penyakit radang usus yang hanya terbatas pada usus, penyakit Crohn dapat menyerang seluruh saluran pencernaan mulai dari mulut hingga anus. Penyakit Crohn dapat dialami oleh baik laki-laki maupun perempuan, terutama usia 15-35 tahun dan 55-70 tahun. Penyakit Crohn lebih sering ditemukan pada keturunan kaukasia.2
Gejala yang sering ditemui pada individu dengan penyakit Crohn antara lain adalah nyeri perut, penurunan berat badan, diare yang sudah berlangsung lama atau kronik, dan buang air besar berdarah. Gejala-gejala ini timbul akibat kegiatan autoimun yang memicu proses peradangan di saluran pencernaan. Terkadang gejala yang timbul selain daripada saluran pencernaan juga dapat timbul, seperti peradangan sendi, mata, dan ruam kulit. Penyebab dari penyakit Crohn, seperti penyakit autoimun lain pada umumnya, masih belum diketahui secara jelas. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang diduga mempengaruhi timbulnya penyakit Crohn, seperti genetik, lingkungan, infeksi virus atau bakteri, dan merokok. Penyakit Crohn tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun individu dengan penyakit ini dapat mencapai remisi melalui pengobatan, bahkan dapat mencapai 2-3 tahun.3
Diagnosis lupus diskoid dapat ditegakkan dengan mempertimbangkan hasil wawancara medis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan peneropongan saluran pencernaan seperti endoskopi atau kolonoskopi, histopatologis, dan radiologis. Jika pasien datang dengan keluhan yang mengarah kepada penyakit Crohn, dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium, seperti darah lengkap dan pemeriksaan tinja, untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lainnya seperti infeksi virus atau bakteri. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah peneropongan saluran pencernaan. Pemeriksaan endoskopi atau kolonoskopi dapat menemukan tanda yang disebut cobblestone sign yaitu bercak-bercak sariawan pada lapisan dalam usus atau lesi peradangan yang tersegmentasi.4 Periksaan radiologis dapat dilakukan dan biasanya tanda seperti pneumoperitoneum atau udara bebas pada rongga perut sering ditemukan. Pemeriksaan penunjang seperti ini penting dilakukan karena selain dapat menegakkan diagnosis, dapat menunjukkan komplikasi atau keparahan dari penyakit yang dialami pasien. Tanda komplikasi yang dapat ditemukan antara lain adalah pembentukan abses atau nanah pada saluran pencernaan dan perlengketan usus. Semakin cepat keberadaan penyakit Crohn diketahui dan diobati, maka semakin baik kemungkinan untuk mencapai remisi.5

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun
Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.
Salam sehat bermanfaat,
Christin Carolin Soputri, S. Ked; Rashmeeta, S. Ked
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI
Referensi
1. Diamond B, Lipsky PE. Autoimmunity and Autoimmune Diseases. In: Jameson JL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Loscalzo J (eds). Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20e. McGraw-Hill Education: New York, NY, 2018accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?aid=1155952451.
2. Jameson JL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Loscalzo J. Inflammatory Bowel Diseases. In: Harrison’s Manual of Medicine, 20e. McGraw-Hill Education: New York, NY, 2020accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?aid=1167067741.
3. Feuerstein JD, Cheifetz AS. Crohn Disease: Epidemiology, Diagnosis, and Management. Mayo Clinic Proceedings 2017; 92: 1088–1103.
4. Gade AK, Douthit NT, Townsley E. Medical Management of Crohn’s Disease. Cureus 2020; 12: e8351–e8351.
5. Mills JC, Ciorba MA. Gastrointestinal Disease. In: Hammer GD, McPhee SJ (eds). Pathophysiology of Disease: An Introduction to Clinical Medicine, 8e. McGraw-Hill Education: New York, NY, 2019accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?aid=1156658388.