Sebuah studi yang dilakukan di Jerman menunjukkan pasien-pasien yang menggunakan alat pacu jantung (pacemaker) dan defibrilator kardioversi tanam (implantable cardioverter defibrilator/ICD) harus menjauhkan ponsel pintar mereka dari jantung untuk mencegah terjadinya inteferensi elektromagnetik. Carsten Lennerz MD, salah satu peneliti, menyebutkan “Alat pacu jantung dapat mendeteksi sinyal elektromagnetik dari ponsel pintar sebagai sinyal jantung, sehingga menyebabkan alat tersebut tidak bekerja dalam waktu singkat. Hal ini dapat menyebabkan penghentian ritme jantung dan pingsan. Sedangkan untuk ICD interferensi sinyal dapat menyerupai gangguan irama jantung berat, sehingga menyebabkan alat tersebut melepaskan kejutan listrik yang menyakitkan.”
Meskipun risiko untuk interferensi kecil, yakni hanya terjadi pada 1 dari 308 pasien yang diperiksa (0,3%) namun rekomendasi yang diberikan oleh FDA dan badan serupa lainnya di dunia tetap sama, yakni jauhkan ponsel pintar atau alat-alat lain yang dapat menyebabkan inteferensi sejauh mungkin dari jantung anda. Saat ini rekomendasi FDA menyatakan untuk menerima telpon di sisi lain badan tempat di mana alat pacu jantung ditempatkan. Selain itu juga tidak disarankan meletakkan ponsel menyala dekat dengan implan (mis. jangan dibawa di kantung kemeja atau jas).
Bagaimana untuk orang tanpa implan atau alat pacu jantung? Saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan bahaya meletakkan ponsel pintar dekat dengan jantung sehat, selain itu dengan kemajuan teknologi terkini, inteferensi yang disebabkan oleh alat-alat tersebut sudah semakin kecil. Sehingga, untuk orang-orang sehat nampaknya tidak ada masalah yang berarti untuk meletakkan posen pintar dekat dengan jantung anda.