Diabetic itemsDiabetes Mellitus tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu penyakit tersering yang diderita oleh orang-orang masa kini. Berbagai faktor mulai dari genetik, gaya hidup sampai stres turut memicu terjadinya kondisi ini. Berbagai macam pengobatan telah dikembangkan untuk DMT2, mulai dari obat oral sampai injeksi insulin. Saat ini pengembangan injeksi insulin sudah sedemikian rupa, sehingga memudahkan bagi para diabetesi untuk mengendalikan gula darah mereka. Namun demikian, masih banyak dijumpai teknik injeksi insulin yang kurang tepat sehingga hasil kendali gula darahpun tidak optimal. Injeksi insulin yang tepat dapat disimpulkan sebagai 3 Tepat, yakni Tepat Waktu, Tepat Lokasi dan Tepat Teknik.

Tepat Waktu

Saat ini ada dua jenis insulin yang beredar di pasaran, insulin human dan insulin analog. Insulin human merupakan insulin tipe lama yang saat ini sudah tidak banyak digunakan di pasaran, sehingga untuk memudahkan artikel ini hanya akan membahas mengenai insulin analog. Insulin analog sendiri dibagi menjadi dua tipe, kerja pendek (Novorapid™, Apidra™ dan Humalog™) dan kerja panjang (Levemir™ dan Lantus™). Insulin kerja pendek digunakan untuk mengendalikan gula darah setelah makan, sehingga baiknya disuntikkan sesaat sebelum makan besar (tidak perlu menunggu 30 menit seperti insulin human). Sedangkan insulin kerja panjang digunakan untuk mengendalikan gula darah puasa, sehingga diberikan pada waktu yang sama sekali sehari (biasanya malam hari). Selain insulin tunggal seperti disebutkan di atas, terdapat juga insulin campuran antara kerja pendek dan panjang (Novomix™ dan Humalogmix™) yang biasa diberikan dua kali sehari sesaat sebelum makan besar.

Tepat Lokasi

Skema lokasi injeksi insulin untuk rotasi di sekitar perut.
Skema lokasi injeksi insulin untuk rotasi di sekitar perut.

Injeksi insulin dilakukan di lokasi yang mempunyai banyak lemak subkutan, oleh karena teknologi yang digunakan oleh preparat insulin memerlukan lemak untuk dapat didistribusikan dengan baik ke dalam darah. Beberapa lokasi terutama disarankan oleh karena mempunyai kandungan lemak subkutan yang banyak, seperti di daerah sekitar perut dan sepertiga atas paha bagian luar. Pada orang-orang gemuk daerah lengan atas juga dapat digunakan, namun harus dihindari pada orang-orang kurus karena risiko insulin dapat langsung masuk ke dalam otot dan menyebabkan hipoglikemia. Gambar di bawah ini dapat membantu untuk menentukan lokasi injeksi yang tepat. Salah satu efek samping injeksi adalah hipertrofi jaringan subkutan, sehingga lokasi injeksi idealnya selalu diganti setiap kali suntik. Salah satu cara termudah adalah dengan injeksi subkutan di sekitar perut, lokasi injeksi bisa dirotasi berjarak dua jari searah jarum jam.

Tepat Teknik

Teknik injeksi insulin yang tepat. Sumber: www.BD.com
Teknik injeksi insulin yang tepat.  Sumber: http://www.BD.com

Injeksi insulin yang baik harus menembus ke daerah subkutan dalam jangka waktu yang mencukupi untuk penetrasi dan distribusi ke jaringan. Jarum suntik yang disediakan sudah sangat halus (ukuran microfine) sehingga tidak menimbulkan nyeri yang signifikan, namun demikian sudut injeksi harus diberikan secara tegak lurus untuk mencapai jaringan. Setelah dilakukan penyuntikan sebaiknya juga ditunggu selama lebih kurang 10 detik sebelum mencabut jarum tersebut agar insulin dapat tersebar secara merata. Selain itu jangan lupa, oleh karena ukurannya yang halus, jarum insulin mudah tumpul, sebaiknya jarum diganti setiap kali akan melakukan injeksi. Namun demikian apabila ada pertimbangan ekonomis, jarum masih bisa dipakai dengan baik untuk 3-5 kali suntikan, tidak lebih dari itu karena jarum yang tumpul selain menyakitkan juga akan mempengaruhi akurasi dosis.