Selain perlu mengenal lebih jauh mengenai gaya hidup sehat dan pengobatan terkait kondisi Autoimun yang dialami, penyintas AI juga perlu mengenal dan memahami mengenai penyakit kardiovaskular dan diabetes yang juga sering diderita. Berikut kita akan bahas mengenai apa itu penyakit kardiovaskular, mengapa penyintas AI dapat terkena dan bagaimana mencegah serta mengatasinya. Selamat menyimak, semoga bermanfaat bagi para penyintas AI semua.
Apakah itu penyakit kardiovaskular?
Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh karena penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol, terutama di dalam pembuluh darah kecil yang memperdarahi jantung, otak dan tungkai bawah.
Apakah akibat dari penyakit kardiovaskular?
Penyempitan pembuluh darah dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dan kematian organ yang diperdarahinya, seperti serangan jantung, stroke dan kematian jaringan tungkai bawah. Selain itu pada tahap yang lebih rendah, penyempitan pembuluh darah di jantung dapat mengakibatkan terjadinya gagal jantung. Sedangkan penyempitan di otak akan akibatkan gangguan daya ingat, konsentrasi sampai kepikunan dini. Penyempitan pembuluh darah di tungkai bawah akan mengakibatkan nyeri pada saat beraktivitas jangka panjang.
Mengapa penyintas AI dapat terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes?
Pada penyintas AI, meskipun gangguan autoimun dapat dikendalikan dengan baik, peradangan pembuluh darah yang terjadi sebagai akibat dari penyakitnya terus terjadi. Peradangan pembuluh darah ini akan dicoba ditambal oleh tubuh dengan cara memproduksi kolesterol lebih banyak. Namun demikian kolesterol yang tinggi ini akan mengakibatkan terbentuknya plak di pembuluh darah yang kemudian bisa menyebabkan penyempitan serta sumbatan setempat. Selain itu peradangan (inflamasi) yang terjadi juga mengakibatkan terjadinya gangguan metabolisme glukosa dan insulin, pada jangka panjang akan mengakibatkan terjadinya diabetes mellitus tipe 2.
Bagaimana caranya kita tahu penyintas AI terkena penyakit kardiovaskular atau diabetes?
Pada tahap-tahap awal gangguan kardiovaskular dan diabetes tidak menimbulkan gejala, sehingga disarankan pemeriksaan terhadap kualitas pembuluh darah jantung seperti tes treadmill, evaluasi kolesterol darah serta kadar gula darah dilakukan secara rutin. Pemeriksaan bisa dilakukan setiap setahun sekali untuk individu tanpa faktor risiko lain, namun untuk individu dengan faktor risiko lainnya seperti merokok, riwayat keluarga, kegemukan dan hipertensi perlu dievaluasi lebih sering sesuai dengan pertimbangan dokter.
Bagaimana pengobatan penyakit kardiovaskular atau diabetes untuk penyintas AI?
Pada dasarnya pengobatannya sama dengan individu tanpa AI, melalui gaya hidup sehat, olah raga teratur, perbanyak sayur dan buah-buahan serta penanganan medikamentosa (obat) sesuai indikasi. Namun demikian, patut diwaspadai oleh karena penggunaan obat-obatan lain oleh penyintas AI saat mengendalikan penyakit dasarnya, maka interaksi obat harus dievaluasi dan diperhatikan dengan baik. Kadar kolesterol tinggi, hipertensi dan diabetes merupakan tiga keadaan utama yang perlu ditangani dengan baik untuk mencegah terjadinya komplikasi kardiovaskular.
Apakah ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit kardiovaskular dan diabetes pada penyintas AI?
Pertama-tama, kondisi AI yang mendasari harus dikendalikan dengan baik, karena ini adalah sumber utama peradangan pembuluh darah yang dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan. Kedua kita juga harus mengurangi terjadinya inflamasi melalu prinsip-prinsip LDHS, termasuk olah raga teratur, istirahat malam cukup berkualitas (7-8 jam sehari), kendalikan stress, perbanyak sayur dan buah-buahan serta hindari makanan olahan dan berpengawet. Ketiga, sebagaimana disebutkan diatas, apabila ada gangguan kolesterol, hipertensi dan diabetes maka ini juga harus ditangani dengan baik.
Apakah ada suplementasi yang dapat dikonsumsi untuk membantu mencegah penyakit kardiovaskular pada penyintas AI?
Beberapa studi menunjukkan suplementasi dengan Vitamin D3, target 30-40 mg/mL, dapat memperbaiki tidak hanya gangguan AI tapi juga membantu mencegah terjadinya aterosklerosis. Selain itu vitamin D3 juga terbukti berperanan penting dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari imunitas, metabolisme tulang sampai ke kerja insulin di sel.
Selain itu perlu juga dipertimbangkan suplementasi dengan asam lemak omega 3, untuk membantu memperbaiki kelenturan sel dan menurunkan kadar kolesterol “jahat”. Harap diperhatikan jangan mengkonsumsi suplemen yang mengandung omega 6 dan 9, komponen ini banyak dari makanan yang kita konsumsi dan apabila berlebihan sebaliknya akan membuat struktur sel kita “kaku”.
Apabila kita tidak bisa mencukupi dari sayur-sayuran dan buah-buahan beragam, maka suplementasi dengan antioksidan juga dapat dipertimbangkan. Antioksidan penting untuk mengatasi peradangan dan stres oksidatif yang disebabkan oleh senyawa oksigen reaktif di dalam tubuh.