Olahraga merupakan salah satu komponen penting Lima Dasar Hidup Sehat (LDHS), untuk penyintas autoimun aktivitas ini bisa memberikan berbagai macam manfaat. Namun seringkali terdapat banyak miskonsepsi dan kerancuan tentang olahraga apa yang aman dan efektif untuk para penyintas. Kawan-kawan sekalian di artikel ini kita akan coba bahas secara singkat namun menyeluruh mengenai prinsip-prinsip olahraga khususnya bagi para penyintas AI.
Mengapa Penyintas AI memerlukan olahraga?
Manfaat olahraga untuk penyintas autoimun sangat banyak, mulai dari memperbaiki kebugaran jasmani melalui peningkatan kapasitas kerja jantung dan paru, memperbaiki kualitas tidur dan irama sirkadian sampai meningkatkan kapasitas antioksidan alamiah tubuh dan meningkatkan kerja sistem imunitas tubuh baik dalam melawan infeksi maupun menekan inflamasi yang terjadi.
Bagaimana prinsip olahraga yang aman untuk Penyintas AI?
Masing-masing penyintas AI punya kekhususan sendiri terkait keterlibatan organ menyangkut olahraga apa yang paling aman untuk dilakukan. Namun beberapa prinsip olahraga perlu diperhatikan secara umum, diantaranya adalah:
- Pilih olahraga dengan intensitas ringan-sedang, banyak studi menunjukkan manfaat terbaik olahraga didapat dengan aktivitas yang memacu jantung secara aman. Rekomendasi dari berbagai sumber menunjukkan kita harus memilih olahraga yang menghasilkan laju nadi 70-80% denyut nadi maksimal sesuai usia. Untuk memperoleh denyut nadi maksimal hitung dengan rumus 220-usia, jadi untuk usia 30 tahun denyut nadi maksimal adalah 190 (220-30).
- Pilih olahraga dengan tekanan sendi minimal (low impact exercise). Banyak kawan penyintas yang memiliki keterlibatan sendi (RA, SLE dsb) sehingga memerlukan olahraga yang aman untuk sendi, namun demikian secara umum peradangan yang terjadi pada masing-masing kondisi autoimun membuat sendi dan otot mudah cedera apabila melakukan olahraga dengan tekanan sendi yang besar, seperti aerobik, bulu tangkis, basket, voley dsbnya.
- Lakukan olahraga secara teratur, 30 menit setiap kali, 3-5 kali per minggu dengan 1 hari istirahat diantara waktu. Istirahat diperlukan untuk tubuh dapat mengembalikan kapasitas antioksidan dan metabolisme alamiah diantara waktu tersebut. Keteraturan juga dibutuhkan supaya irama di dalam tubuh kita siap untuk berolahraga, hindari olahraga berlebihan yang hanya dilakukan seminggu sekali atau sesekali waktu, hal ini bisa sangat berbahaya.
- Gunakan prinsip-prinsip yang benar pada saat berolahraga, jangan lupakan peregangan, pemanasan, olahraga inti dan pendinginan. Pastikan selalu mempertahankan hidrasi yang cukup selama kita berolahraga.
Olahraga apa yang direkomendasikan untuk Penyintas AI?
Kalau kita melihat prinsip-prinsip di atas, yakni memacu jantung secara aman, tekanan sendi minimal plus disertai dengan prinsip-prinsip peregangan maka Yoga, Pilates dan Tai Chi adalah olah raga terbaik untuk para penyintas AI. Ketiga olahraga ini menggabungkan peregangan sendi, latihan kardiovaskular, keseimbangan dan juga meditasi yang sangat berguna untuk membantu mempertahankan baik fisik, psikis maupun sistem imunitas penyintas AI dalam kondisi optimal. Namun pastikan bahwa anda memiliki pembimbing yang baik untuk memastikan tidak terjadi kesalahan postur dalam melakukan ketiga olahraga di atas. Olahraga-olahraga lain yang dapat jadi pertimbangan adalah renang dan sepeda baik statis maupun sepeda jalanan, baiknya digabung dengan senam peregangan dan latihan beban ringan untuk memberikan manfaat yang lengkap.
Klik di sini untuk contoh Yoga untuk individu dengan kondisi autoimun.