Asma adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh peradangan saluran nafas. Pada penyakit ini, terjadi penyempitan saluran nafas yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan gejala-gejala seperti mengi, sesak nafas dan batuk, terutama pada malam hari atau dini hari. Kekambuhan asma adalah kondisi yang sifatnya hilang timbul, dapat bervariasi dan tidak bergejala sampai timbulnya gejala berat yang berpotensi mengancam jiwa.1,2 Diperkirakan bahwa insidensi dan kematian akibat asma akan terus meningkat jika tindakan pencegahannya dan penatalaksanaannya kurang optimal, sehingga sangatlah penting untuk meningkatkan pengetahuan dalam pengendalian asma, diantaranya adalah penggunaan suplemen-suplemen yang dapat bermanfaat dalam pengendaliannya.3

Asma dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk asupan makanan. Ketika menderita asma, kebutuhan antioksidan dalam tubuh bertambah. Obat-obatan yang saat ini digunakan sebagai terapi memiliki biaya relatif tinggi, serta efek samping yang berpotensi menganggu kepatuhan pengobatan. Oleh karena itu, penderita asma dapat mengonsumsi suplemen-suplemen sebagai pengobatan alternatif dan/atau pelengkap dalam pengendalian asma.4 Beberapa suplemen yang dapat bermanfaat dalam pengendalian asma adalah vitamin dengan properti antioksidan, seperti vitamin A, C, D, E dan beberapa mineral, yang dapat ditemukan pada berbagai buah-buahan dan sayur-sayuran.5

Vitamin C (asam askorbat) adalah antioksidan paling kuat yang melapisi paru-paru. Selain itu, vitamin C juga memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga dapat melindungi saluran udara paru-paru serta mengurangi peradangan yang timbul akibat bahan yang dihirup. Jeruk, lemon, kiwi, kol, tomat merupakan beberapa sumber makanan vitamin C.5,6 Vitamin D juga diketahui efektif sebagai terapi tambahan dalam penanganan asma, karena dapat meningkatkan sistem tubuh dan menyebabkan penurunan respons terhadap beberapa pemicu asma seperti debu, tungau.5 Vitamin E juga memiliki properti antioksidan dan umum ditemukan pada minyak zaitun dan minyak biji bunga matahari dan dapat mengurangi gejala mengi. Vitamin A mengandung sebuah pigmen bernama beta-karoten, dimana diketahui meningkatkan fungsi paru-paru. Selenium merupakan sebuah mineral yang umum ditemukan pada makanan laut, daging, kacang-kacangan dan gandum. Vitamin C dan E dapat meningkatkan absorpsi selenium dalam tubuh sehingga dapat digunakan yang baik.6

Minyak alami yang berasal dari tumbuhan seperti flavonoid, merupakan suplemen alami yang dapat digunakan sebagai terapi komplemen karena mereka mengandung senyawa seperti fenilpropanoid yang memiliki properti anti-inflamasi, antijamur dan antibakteri. Minyak yang berasal dari sumber hewani juga diketahui bermanfaat dalam pengendalian asma. Suplemen minyak ikan yang mengandung asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 juga diketahui dapat bermanfaat dalam asma. Asam lemak omega-3 dapat menurunkan produksi antibodi penyebab reaksi alergi dan gejala asma.4,5 Sebuah studi yang dilakukan oleh John Hopkins Meidcine menemukan bahwa makanan yang mengandung lebih banyak asam omega-3 berujung pada berkurangnya gejala asma yang dipicu oleh polusi udara dalam ruangan.7

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun

Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.

Salam sehat bermanfaat, 

Juan Kevin Phenca, S. Ked; Rashmeeta, S. Ked 
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI 

Referensi 

  1. Quirt J, Hildebrand KJ, Mazza J, Noya F, Kim H. Asthma. Allergy, Asthma & Clinical Immunology. 2018;14(S2). 
  1. Hashmi MF, Tariq M, Cataletto ME. Asthma. National Health Service; 2020. 
  1. Rahmadatu D, Sulistyaningsih E, Agustina D. Hubungan kepadadatan dermatophagoides spp dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rs paru Jember, 2019;19 (2): 64-71.
  1. Amaral-Machado L, Oliveira W, Moreira-Oliveira S, Pereira D, Alencar É, Tsapis N et al. Use of Natural Products in Asthma Treatment. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. 2020;2020:1-35. 
  1. Han YY, Forno E, Holguin F, Celedón JC. Diet and asthma: an update. Curr Opin Allergy Clin Immunol. 2015 Aug;15(4):369-74.  
  1. Moreno-Macias H, Romieu I. Effects of antioxidant supplements and nutrients on patients with asthma and allergies. Journal of Allergy and Clinical Immunology. 2014;133(5):1237–44. 
  1. Omega-3 Fatty Acids Tied to Fewer Childhood Asthma Symptoms. Johns Hopkins Medicine Newsroom. 2020.