Anemia hemolitik autoimun atau yang umum disebut dengan AIHA merupakan salah satu penyakit pada bidang hematologi yang terjadi akibat reaksi autoimun.1 Anemia hemolitik mewakili sekitar 5% dari semua anemia.2 Insiden AIHA berkisar antara 1-3 kasus per 100.000 orang per tahun, dengan prevalensi 17/100.000 orang per tahun. Angka kematian AIHA berkisar antara 20-50%, bergantung pada penyakit yang mendasari munculnya AIHA.3 Manifestasi klinis dari AIHA umumnya akan terlihat perlahan beberapa bulan hingga tahun bergantung pada keparahan anemia yang diderita. AIHA dapat bersifat idiopatik maupun dapat pula disebabkan oleh infeksi virus (viral pneumonia, dll), SLE (Systemic Lupus Erythematosus), limfoma serta leukemia.4
Gejala awal pada pasien yang perlu diwaspadai adalah pusing, kulit pucat, tubuh cepat terasa lelah, demam, urin berwarna gelap, kulit dan bagian putih pada mata menjadi kuning (penyakit kuning), perut terasa tidak nyaman (seperti kembung) akibat pembesaran organ limpa dan hati, jantung berdebar. Pasien dianjurkan untuk periksa ke dokter apabila mengalami gejala di atas, terutama bila terdapat keluhan kulit dan mata yang menguning, jantung berdebar serta perut terasa begah (kembung).4,5
Dokter akan melakukan wawancara medis yang meliputi awitan, durasi keluhan utama, diet dan pola makan sehari-hari, riwayat bepergian ke daerah endemis, riwayat perdarahan (perdarahan akut, urin berwarna gelap, siklus menstruasi, batuk berdarah, dsb.), riwayat pengobatan, riwayat penyakit kronis, riwayat operasi, riwayat kehamilan, serta riwayat keluarga. Selain itu perlu ditanyakan juga riwayat transfusi darah yang seringkali berkaitan dengan anemia akibat peningkatan hemolisis. Dokter juga akan meminta pasien untuk melakukan beberapa pemeriksaan yang bertujuan untuk menentukan penyebab dari penyakit pasien seperti pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan fungsi hati dan analisa urin (dari urin pasien yang berwarna gelap).6,7
Setelah itu barulah dokter dapat menentukan terapi yang terbaik untuk pasien sesuai dengan kondisi, usia, berat badan serta penyakit penyerta pasien. Pasien hanya perlu mengikuti semua arahan dokter agar tidak lupa konsumsi obat ataupun kontrol kembali sesuai dengan waktu yang ditentukan.6,7

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun
Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.
Salam sehat bermanfaat,
Amelia, S. Ked; Rashmeeta, S. Ked
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI
Referensi
- Cascio, M. J., & DeLoughery, T. G. (2017). Anemia. Medical Clinics of North America. 2017; 101(2), 263–284. doi:10.1016/j.mcna.2016.09.003
- Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
- Chaudhary, R., & Das, S. Autoimmune hemolytic anemia: From lab to bedside. Asian Journal of Transfusion Science. 2014; 8( 1), 5. doi:10.4103/0973-6247.126681
- Anthony Fauci, Eugene Braunwald, Dennis Kasper, Stephen Hauser, Dan Longo, J. Jameson, Joseph Loscalzo. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th Edition, 20th edn., : Mcgraw-hill, 2018.
- Kalfa T. Warm antibody autoimmune hemolytic anemia. Hematology. 2016;2016(1):690-697.
- Park S. Diagnosis and treatment of autoimmune hemolytic anemia: classic approach and recent advances. Blood Research. 2016;51(2):69.
- Barcellini W, Zaninoni A, Fattizzo B, Giannotta J, Lunghi M, Ferrari A et al. Predictors of refractoriness to therapy and healthcare resource utilization in 378 patients with primary autoimmune hemolytic anemia from eight Italian reference centers. American Journal of Hematology. 2018;93(9):E243-E246.
Halo dr. Stevent,
Saya adalah penderita AIHA yang sampai saat ini masih fase kontrol tiap bulan dan mengkonsumsi obat dari Mei 2021 karna autoimun saya kambuh disaat itu. Saya ingin konsultasi bahwa sudah hampir 2 minggu belakangan ini, setiap bangun tidur wajah & jari tangan saya membengkak, namun seiring berjalannya 1 hari itu, kedua bagian tersebut akan kembali normal. Di lain hal, setelah beraktifitas terutama duduk bekerja, kaki saya yg sepertinya membengkak. Apa saya mulai terkena edema, dok? Di saat kambuh terakhir, salah satu keluhannya adalah saya mengalami pembengkakan seluruh badan. Dan saya khawatir terulang dok.
SukaSuka
Jawab… Edema dapat disebabkan karena kondisi autoimun maupun akibat dari steroid yang menyebabkan penumpukan cairan. Saran diskusikan kembali ke dokter yang merawat untuk evaluasi dan penyesuaian terapi. Bisa membantu juga untuk mengurangi asupan garam, sehingga tidak terjadi retensi cairan.
SukaSuka