Fibromyalgia merupakan kumpulan gejala yang menyebabkan nyeri maupun nyeri tekan dan kekakuan pada otot, tendon, dan persendian secara jangka panjang.1 Gejala lain dari fibromyalgia berupa gangguan tidur, kelelahan, kecemasan, depresi, dan gangguan pada fungsi usus. Tatalaksana fibromyalgia sangat subjektif dan berpusat kepada penyandang fibromyalgia karena penyakit fibromyalgia sendiri memiliki penyebab yang beraneka ragam antara satu dan lain penyandang dan dipengaruhi oleh kecenderungan psikologis subjektif.1 Selain penggunaan obat, terapi fibromyalgia tanpa pengobatan berupa perubahan diet yang dapat mempereda gejala fibromyalgia.2
Menghindari gula dapat meredakan gejala fibromyalgia karena konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi dikaitkan dengan peningkatan nyeri pada fibromyalgia.2 Selain itu, dengan mengeliminasi gula berat badan penyandang fibromyalgia dapat terkontrol dengan baik. Cadangan lemak tubuh yang tinggi dapat memicu inflamasi dan memperberat gejala fibromyalgia.2 Berat badan yang ideal dapat mempereda gejala dengan cara menurunkan stress dan inflamasi pada tubuh.2 Gula seringkali ditemukan pada permen dan minuman manis namun makanan yang dianggap sehat pun seringkali memiliki kadar gula yang tinggi, seperti dalam yogurt yang manis. Sebelum membeli makanan sebaiknya memeriksa label nutrisi terlebih dahulu. Bentuk gula yang sebaiknya dihindari berupa glukosa, fruktosa, dan sukrosa.3
Sumber karbohidrat simpel sebaiknya dikurangi dan ditukar dengan sumber karbohidrat kompleks. Karbohidrat simpel termasuk karbohidrat pada makanan olahan seperti kue kering, roti putih dan nasi putih.3 Karbohidrat tersebut dapat dicerna dengan cepat dan menyebabkan kadar gula darah melonjak dengan cepat namun dengan efek yang tidak bertahan lama sehingga gula darah akan lalu segera turun dan menimbulkan rasa lapar kembali.3 Fluktuasi pada kadar gula darah ini dapat memperburuk kelelahan dan nyeri fibromyalgia dan berkontribusi dalam mengkonsumsi makanan berlebihan.3
Sumber karbohidrat pilihan bagi penyandang fibromyalgia merupakan sumber karbohidrat kompleks. Makanan berbasis gandum utuh atau karbohidrat kompleks lain seperti ubu dicerna lebih lambat, dan mencegah fluktuasi gula darah berlebihan.
Restriksi karbohidrat yang tidak mudah dicerna oleh usus kecil juga dapat mereda gejala gangguan fungsi usus sebanyak 50% dan gejala fibromyalgia lain sebanyak 22% menurut sebuah penelitian.3 Karbohidrat yang tidak mudah dicerna usus kecil termasuk laktosa (bahan dari susu dan makanan olahan susu lainnya), fruktosa (yang ditemukan dalam beberapa buah dan sayuran, madu, dan pemanis lainnya), dan biji-bijian.3
Konsumsi makanan olahan atau diproses sebaiknya dihindari karena konten gula dan lemak jenuh tinggi dalam makanan olahan tersebut dapat meningkatkan peradangan tubuh. Perasa dan pengawet dalam makanan olahan pun juga dapat memicu sensitivitas lebih tinggi dan memperberat gejala.4
Lemak jenuh disebut juga sebagai lemak “jahat” termasuk minyak nabati, minyak jagung, minyak safflower, dan minyak kacang tanah memiliki efek peradangan terutama jika digunakan untuk menggoreng makanan. Literatur medis menghubungkan makanan yang digoreng dengan perburukan gejala fibromyalgia.2 Minyak jenuh merupakan bahan umum dalam makanan olahan, seperti kue kering, donat, biskuit, pizza dan keju.4
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan flare-up atau perburukan gejala fibromyalgia.5 Alkohol juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang diberikan untuk fibromyalgia seperti antikonvulsan, antidepresan, dan asetaminofen dan menyebabkan interaksi obat yang berbahaya.5
Selain makanan yang telah disebutkan, terdapat beberapa makanan lain yang dapat dihindari pada orang dengan sensitivitas tertentu terhadap makanan-makanan tersebut seperti gluten, daging merah, buah-buahan dan sayuran dalam keluarga nightshade, seperti tomat, kentang putih, paprika hijau, dan goji berry, produk susu, telur dan kafein.2,3,4 Modifikasi gaya hidup dengan menghindari pengkonsumsian makanan yang disebutkan pada artikel ini, diharapkan adanya perbaikan yang signifikan dari gejala fibromyalgia.

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun
Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.
Salam sehat bermanfaat,
Pamela Jacub, S.Ked, dr. Rashmeeta
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI
Referensi
- Jahan F, Nanji K, Qidwai W, Qasim R. Fibromyalgia syndrome: an overview of pathophysiology, diagnosis and management. Oman Med J. 2012;27(3):192-195. doi:10.5001/omj.2012.44
- Timmerman GM, Calfa NA, Stuifbergen AK. Correlates of body mass index in women with fibromyalgia. Orthop Nurs. 2017;32(2):113-9.
- Ernst A, Shelley-Tremblay J. Non-Ketogenic, Low Carbohydrate Diet Predicts Lower Affective Distress, Higher Energy Levels and Decreased Fibromyalgia Symptoms in Middle-Aged Females with Fibromyalgia Syndrome as Compared to the Western Pattern Diet. Journal of Musculoskeletal Pain. Volume 21, 2017, Issue 4. Page 365-370. dx.doi.org/10.3109/10582452.2013.852649.
- Maruma AP, Moreirab C, Saraivaa F, Tomas-Carusc P, Sousa-Guerreiroa C. A low fermentable oligo-di-mono saccharides and polyols (FODMAP) diet reduced pain and improved daily life in fibromyalgia patients. Scandinavian Journal of Pain. Volume 13, October 2016, Pages 166–172. dx.doi.org/10.1016/j.sjpain.2016.07.004.
- Kim CH, Vincent A, Clauw DJ, et al. Association between alcohol consumption and symptom severity and quality of life in patients with fibromyalgia. Arthritis Res Ther. 2018;15(2):R42.