Rhinosinusitis merupakan suatu keadaan dimana terjadi peradangan pada mukosa dan selaput lendir pada hidung dan sinus.1 Rhinosinusitis akut yaitu rhinosinusitis yang terjadi kurang dari 4 minggu, dan paling sering disebabkan karena infeksi virus, bakteri, dan jamur. Rhinosinusitis subakut, biasanya terjadi antara 4 minggu sampai 3 bulan, sedangkan pada rhinosinusitis kronik terjadi lebih dari 3 bulan dan sering disebabkan karena asma, dan penyakit alergi. 1

Tatalaksana rhinosinusitis itu sendiri bisa dengan obat-obatan dan cuci hidung. Namun, selain dengan obat-obatan, ternyata makanan juga berpengaruh penting pada pasien dengan rhinosinusitis. Salah satu contoh makanan yang bermanfaat bagi penderita rhinosinusitis adalah makanan laut. Makanan laut mengandung protein yang tinggi, khususnya ikan. Ikan mengandung asam lemak omega-3, yang dapat membantu dalam memicu sistem imun tubuh dan mengurangi inflamasi. Penelitian juga menunjukkan bahwa makanan yang mengandung omega-3 dapat membantu mencegah infeksi, dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung.2

Pada pasien dengan rhinosinusitis, kadar vitamin C dalam darah cenderung rendah. Oleh karena itu, disarankan untuk mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak vitamin C, seperti jeruk, sitrus, dan kiwi, karena vitamin C dapat menurunkan kadar histamin dalam darah sehingga gejala rhinosinusitis berkurang. Penelitian mengatakan bahwa orang yang rutin mengkonsumsi vitamin C memiliki gejala rhinitis yang lebih sedikit.3 Pada buah, seperti buah nanas, memiliki kandungan yang juga bermanfaat bagi rhinosinusitis. Nanas mengandung enzim bromelain, yang biasanya digunakan sebagai anti-inflamasi dan mukolitik. Bromelain juga dapat mengencerkan sekret pada hidung.4

Bawang putih dikenal dapat mengurangi gejala rhinosinusitis dan secara natural digunakan sebagai antibakteri. Bawang putih mengandung Allicin yang dapat mengencerkan lendir yang menghalangi saluran pernapasan. 5

Infeksi rhinosinusitis bisa disebabkan karena infeksi bakteri, yang mana bakteri tersebut dapat membentuk suatu koloni yang sulit dibasmi yaitu biofilm. Madu Manuka mengandung senyawa MGO (Methylglyoxal) yang bersifat sebagai anti biofilm yang kuat. 5

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun

Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.

Salam sehat bermanfaat,

Fellicia Raphaela, S. Ked, dr. Rashmeeta

Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI

Referensi

  1. Battisti S A, dkk. Sunisitis. Treasured Island : StatPerals Publishing;2021 Jan
  2. Stratakis N, Roumeliotaki T, dkk. Fish and seafood consumption during pregnancy and the risk of asthma and allergic rhinitis in childhood : a pooled analysis of 18 European and US birth Cohorts. Int J Epidemiol. 2017 oct; 46(5):1465-1477.
  3. Munjal M, dkk. Study of Vitamin C therapy in allergic rhinitis. Int J otorhinolaryngol Head Neck Curg. 2020 Nov ; 6(11):1951-1955.
  4. Passali D, dkk. Bromelain’s penetration into the blood and sinonasal mucosa in patients with chronic rhinosinusitis. Acta Otorhinolaryngol Ital. 2018 Jun ; 38(3): 225-228.
  5. Shahid M, dkk. Biofilm Inhibition and Antibacterial Potential of Different Varieties of Garlic (Allium sativum) Agains Sinusitis Isolates. Dose Response. 2021 Oct; 19(4).
  6. Lee V S, dkk. Manuka honey sinus irrigation for the treatment of chronic rhinosinusitis: a randomized controlled trial. Int Forum Allergy Rhinol. 2017 Apr; 7(4) : 365-372.