Vaskulitis merupakan radang pada pembuluh darah. Kondisi ini berpengaruh pada perubahan dinding pembuluh darah, baik menebal, melemah, tersumbat, menyempit, atau memunculkan bekas luka. Akibatnya, suplai darah yang mengandung oksigen ke jaringan tertentu dalam tubuh menjadi tersumbat dan menimbulkan rasa sakit serta kerusakan jaringan.
Vaskulitis dapat disebabkan oleh beberapa penyakit seperti: giant cell arteritis, penyakit Kawasaki, poliarteritis nodosa, purpura henoch schonlein, dan lain-lain. Tergantung dari dasar terjadinya vaskulitis yang akan di diagnosa oleh dokter anda, dan tentu saja akan ada beberapa modifikasi gaya hidup yang harus dilakukan karena vaskulitis adalah radang pembulu darah sehingga tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan risiko peradangan.
Modifikasi yang dapat dilakukan adalah konsumsi makanan yang sehat dan seimbang dengan banyak sayuran, buah, biji-bijian dan protein tanpa lemak seperti ayam, susu rendah lemak dan ikan. Batasi gula, lemak dan alkohol juga. Tentu saja juga mempertahankan berat badan yang sehat karena obesitas dapat menjadi faktor risiko terjadi perburukan pada vaskulitis. Selain itu, berhenti merokok jika anda perokok, cara sehat untuk mengelola stres dan bertujuan untuk tidur 7-8 jam setiap malam. Karena infeksi akan meningkatkan risiko vaskulitis, pertahankan kebiasaan mencuci tangan secara menyeluruh juga untuk menghindari paparan virus dan bakteri.
Salah satu hal yang paling penting dalam gaya hidup dengan vaskulitis adalah kepentingannya berolahraga yang baik dan benar sesuai dengan kondisi peradangan tersebut. Olarahga yang teratur merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat seperti berjalan, perengangan dan bentuk olahraga ringan lainnya semua akan berkontribusi. Olahraga telah terbukti untuk dapat meningkatkan kesehatan tulang, kekuatan, aliran darah, dan suasana hati anda. Serta, menurunkan tekanan darah tinggi, stres dan tingkat kecemasan. Berikut adalah tips yang dapat anda ikuti untuk melakukan olahraga yang baik dan benar:
- Latihan aerobik
Untuk pengondisian fisik, mulailah perlahan-lahan pada titik aman untuk kemampuan Anda saat ini. Selama beberapa bulan, tingkatkan rutinitas olahraga secara teratur selama 20 hingga 30 menit, empat hingga lima kali seminggu. Contohnya olahraga yang berdampak rendah seperti bersepeda dan berjalan kaki seringkali merupakan pilihan yang baik, olahraga dilakukan diluar pada pagi atau sore hari. Berenang juga dibuktikan sangat efektif untuk menjadi alternatif lainnya, dan berenang menjadi pilihan yang sangat cocok jika anda menderita penyakit sendi.
- Latihan kekuatan.
Dumbell, tabung resistensi, berat badan, mesin latihan kekuatan atau pemberat karung pasir juga dapat digunakan untuk latihan kekuatan sesuai dengan kemampuan anda, jangan mengangkat beban yang terlalu berat karena dapat menyebabkan terjadi peradangan. Mulailah dari berat yang ringan seperti 0.5-1 kg terlebih dahulu untuk melihat kemampuan anda dengan frekuensi 12 hingga 15 pengulangan dan mencoba untuk melatih otot utama di tubuh bagian atas, bagian bawah, dan inti. Latihan kekuatan otot yang rutin dapat membantu otot menjadi lebih kuat untuk dapat berjalan lebih lama, serta melakukan aktivitas yang lebih aktif juga.
- Peregangan.
Tidak kalah pentingnya untuk selalu melakukan peregangan pada seluruh tubuh karena akan meningkatkan kelenturan tubuh serta dapat menjadi komponen yang berguna untuk meredakan nyeri. Lakukan peregangan 10-20 menit setiap pagi setelah bangun tidur dibawah sinar matahari pagi untuk menambah asupan vitamin D secara alami. Lakukan rutinitas peregangan secara konsisten dengan saran dari dokter jika ada, atau alternatif lainnya adalah melakukan latihan peregangan lembut seperti yoga atau pilates juga dapat bermanfaat.

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun
Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.
Salam sehat bermanfaat,
Rara Tika Ramadhanty Nindya Putri, S.Ked; Lourdes Joanna Kusumadi, S.Ked; dr. Rashmeeta
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI
Referensi
- Pavesi A, Drago F, Basso D, Parodi A. Sport-Induced Vasculitis. Journal of Clinical & Experimental Dermatology. 2011;02(02).
- Ramelet A-A. Exercise-induced vasculitis. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology. 2006;20(4):423–7.
- Kelly RI, Opie J, Nixon R. Golfer’s vasculitis. Australasian Journal of Dermatology. 2005;46(1):11–4.
- Hart MN, Fabry Z. Autoimmune Vasculitis. Autoimmune Disease Models. 1994;:257–65.