Hepatitis Autoimun (AIH) terjadi ketika sistem kekebalan pertahanan utama tubuh menyerang sel pada hati. Hepatitis autoimun yang tidak diobati dapat menyebabkan jaringan parut pada hati (penyakit yang disebut sirosis) dan akhirnya menjadi gagal hati. Namun, ketika didiagnosis dan diobati secara dini, hepatitis autoimun seringkali dapat dikendalikan dengan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan. Transplantasi hati dapat menjadi pilihan ketika hepatitis autoimun tidak merespons pengobatan obat atau dalam kasus penyakit hati lanjut.1
Tanda dan gejala hepatitis autoimun bervariasi dari orang ke orang dan dapat muncul secara tiba-tiba seperti demam, sakit perut dan kulit serta mata yang berubah menjadi warna kuning. Beberapa orang memiliki sedikit jika ada, masalah yang dikenali pada tahap awal penyakit, sedangkan yang lain mengalami tanda dan gejala yang umum adalah kelelahan, lalu mual, muntah, diare, hati dan limpa yang membesar, batu empedu, pembuluh darah abnormal pada kulit (atau yang disebut spider angiomas), ruam kulit, nyeri sendi/otot, kurang nafsu makan, BAK berwarna gelap/sangat kuning, BAB berwarna terang, dan kurangnya periode menstruasi.1
Penyebab dari hepatitis autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh, yang biasanya menyerang virus, bakteri, dan patogen lain malah menargetkan hati. Serangan pada hati ini dapat menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan serius pada sel-sel hati. Penyebab tubuh berbalik melawan dirinya sendiri masih belum jelas, tetapi para peneliti berpikir hepatitis autoimun dapat disebabkan oleh interaksi gen yang mengendalikan fungsi sistem kekebalan dan paparan virus atau obat tertentu.Jenis hepatitis autoimun terdapat dua bentuk utama yaitu hepatitis autoimun tipe 1. Ini adalah jenis penyakit yang paling umum, bisa terjadi pada usia 15-40 tahun meskipun segala usia bisa mendapatkannya. Lalu hepatitis autoimun tipe 2. Meskipun orang dewasa dapat mengembangkan hepatitis autoimun tipe 2, ini paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja usia 2-14 tahun. Penyakit autoimun lain mungkin menyertai jenis hepatitis autoimun ini seperti kolitis ulserativa, artritis reumatik, lupus dan sindrom Sjogren.2
Untuk mendiagnosis AIH dokter Anda akan pertama melakukan anamnesis atau yang kita sebut sebagai wawancara medis untuk mendapatkan keluhan dan riwayat pasien.3 Kemudian dari pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda seperti kulit dan mata yang menguning, hati dan limpa yang membesar, pembuluh darah yang abnormal pada kulit (spider angiomas) dan ruam kulit. 3
Kunci untuk diagnosis AIH adalah positif autoantibodi menurut panduan American Association for the Study of Liver Diseases. Yang paling dapat diandalkan untuk deteksi ini adalah imunoflourensensi. Antibodi anti-nuklir (ANAs) dan smooth antibodi otot (SMA) mencirikan tipe 1 AIH, sedangkan antibodi anti-hati-ginjal mikrosomal tipe 1 (anti-LKM1) dan sitosol antihati tipe 1 (anti-LC1) menentukan AIH tipe 2. 4 Dari pemeriksaan penunjang meliputi tes darah untuk melihat antibodi dapat membedakan hepatitis autoimun dari hepatitis virus dan kondisi lain dengan gejala serupa. Tes antibodi (ANA-IF) juga membantu menentukan jenis hepatitis autoimun. Lalu, biopsi hati untuk memastikan diagnosis dan untuk menentukan derajat dan jenis kerusakan hati.3

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun
Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.
Salam sehat bermanfaat,
Nicky Albert David, S.Ked; Lourdes Joanna Kusumadi, S.Ked; dr. Rashmeeta
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI
Referensi
- WebMD. https://www.webmd.com/hepatitis/autoimmune-hepatitis#1
- Mayo Clinic. mayoclinic.org/diseases-conditions/autoimmune-hepatitis/symptoms-causes/syc-20352153
- Autoimmune hepatitis – Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD) – an NCATS Program
- Vergani, D., & Mieli-Vergani, G. (2014). Autoimmune hepatitis: Diagnostic criteria and serological testing. Clinical Liver Disease, 3(2), 38–41. https://doi.org/10.1002/CLD.321