Kawan-kawan penyintas yang terkasih, kesehatan tulang merupakan salah satu kunci penting untuk menjalani hidup yang penuh aktivitas. Tanpa tulang yang sehat, kita terpapar mengalami risiko pengeroposan (osteoporosis) dan patah (fraktur) tulang yang akan menyebabkan terbatasnya mobilitas dan kesakitan. ODAI merupakan salah satu kelompok yang mengalami risiko tinggi osteoporosis, baik oleh karena sebagian besar merupakan wanita yang merupakan populasi kunci osteoporosis, namun juga oleh karena kondisi inflamasi, batasan paparan matahari dan diet serta penggunaan obat-obatan kortikosteroid. Penting bagi kawan-kawan ODAI untuk mengetahui bagaimana cara untuk menjaga kesehatan tulang kita untuk kini dan nanti yang dijabarkan dalam poin-poin singkat di bawah ini, selamat belajar.Cukupkan kadar kalsium dan vitamin D di dalam darah.
Kalsium dan vitamin D merupakan komponen penting yang menjaga kepadatan tulang, baik bagi ODAI maupun masyarakat umum. Sumber utama kalsium adalah dari diet sehari-hari, kadarnya di dalam darah penting dijaga untuk menjaga kepadatan mineral tulang. Produk susu, seperti mentega, susu segar, yoghurt dan keju merupakan sumber utama kalsium, namun demikian banyak ODAI yang tidak bisa mengkonsumsi produk susu oleh karena alergi dan atau kondisi autoimunitas terkait. Sumber kalsium alternatif dapat diperoleh melalui konsumsi sayuran hijau tua seperti brokoli, kale, bayam dan lain sebagainya. Sebaiknya hindari pemakaian kalsium dalam bentuk suplemen, dikhawatirkan asupan kalsium yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya pengapuran di pembuluh darah. Apabila anda mengkonsumsi suplemen kalsium oleh karena tidak dapat mengkonsumsi produk susu ataupun sayuran hijau, batasi maksimal 1000 mg per hari dan pastikan asupan adekuat vitamin D3 dan K2.

Vitamin D, atau seringkali disebut vitamin matahari, merupakan salah satu syarat utama agar kalsium dapat dipakai untuk memadatkan tulang. Makanan-makanan kaya akan vitamin D termasuk keju, salmon, tuna dan hati sapi. Seringkali karena sumbernya tidak dapat dipercaya, kawan-kawan ODAI tidak bisa konsumsi makanan-makanan tersebut, jangan khawatir kuning telur merupakan salah satu sumber vitamin D yang baik, pastikan telur bebas antibiotik dan dengan nomer NKV yang dikonsumsi. Sinar matahari juga merupakan sumber vitamin D yang sangat baik, 30 menit di bawah sinar matahari jam 6-8 pagi atau 10 menit di bawah sinar matahari jam 10-14 sudah cukup untuk aktivasi vitamin D alamiah antara 5.000-10.000 unit. Namun demikian tidak semua kawan-kawan ODAI, terutama yang dengan lupus, dapat berjemur tanpa membahayakan kondisi autoimunitasnya sehingga diperlukan suplementasi vitamin D3 untuk mempertahankan level yang baik. Untuk suplementasi vitamin D, sudah dibahas di kulwap kemarin dan dapat dibaca lebih lengkap di http://bit.ly/2EXZflg
Lakukan olahraga low impact untuk menjaga metabolisme tulang.
Asupan dan paparan sinar matahari penting untuk menjaga kepadatan tulang, namun demikian dibutuhkan olahraga untuk memastikan tulang kita mengalami mineralisasi dengan baik. Menariknya, ternyata untuk terjadi mineralisasi tulang membutuhkan terjadinya luka-luka kecil (mikro fraktur) supaya bisa terjadi proses penyembuhan yang diperkuat dengan masuknya kalsium ke dalam. Olahraga merupakan proses kunci untuk menyebabkan terjadinya mikrofraktur ini, namun demikian kita harus menghindari olahraga high impact yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sendi. Sehingga disarankan melakukan olahraga low impact seperti yoga, pilates, sepeda statis dan berenang untuk menjaga kesehatan tulang bagi kawan-kawan ODAI. Jangan lupakan bahwa latihan beban dengan berat ringan (2-6 kg) juga sangat bermanfaat untuk menjaga kekuatan otot dan tulang bagi kawan-kawan ODAI. Lakukan olahraga secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan kebugaran pribadi, targetkan untuk 30-60 menit per hari, 3-5 hari per minggu aktivitas fisik untuk mendapatkan hasil ideal. Panduan lengkap olahraga yang aman dan efektif untuk ODAI dapat di baca di http://bit.ly/2EkFfrG.

Lakukan pemeriksaan kepadatan tulang secara berkala, bila perlu konsumsi penguat tulang.

Meskipun dengan gaya hidup dan asupan yang sehat, seringkali banyak kondisi yang membuat kesehatan tulang kawan-kawan ODAI terancam, mulai dari inflamasi terkait AI sampai penggunaan obat-obatan kortikosteroid. Obat golongan kortikosteroid merupakan salah satu terapi utama untuk mengendalikan kondisi autoimunitas, sampai sekarang tempatnya masih belum bisa tergantikan. Meskipun menyebabkan terjadinya osteoporosis, kabar baiknya adalah dengan pemantauan dan terapi yang tepat kita bisa mencegah terjadinya komplikasi ini. Disarankan untuk semua kawan ODAI yang mendapatkan terapi kortikosteroid dosis tinggi (setara prednison ≥7,5 mg) untuk melakukan penapisan risiko osteoporosis dengan menggunakan kuesioner FRAX (untuk Indonesia http://bit.ly/2slCzZC) dan melakukan pemeriksaan kepadatan tulang (bone densitometri). Bagi kawan-kawan risiko sedang dan tinggi osteoporosis disarankan untuk diberikan terapi penguat tulang (golongan bisfosfonat) selain konsumsi kalsium dan vitamin D3. Konsultasikan dengan dokter anda yang merawat untuk mendapatkan panduan dan rekomendasi terapi bisfosfonat yang sesuai.
Referensi
2017 American College of Rheumatology Guideline for the Prevention and Treatment of Glucocorticoid-Induced Osteoporosis
Thanks dok atas masukan artikel nya yg bermanfaat ini … 👍
SukaDisukai oleh 1 orang
Terimakasih bu Helen, rajin-rajin share ya…
SukaDisukai oleh 1 orang