Penyakit autoimun merupakan suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh. Sistem kekebalan biasanya berfungsi sebagai sistem pertahanan untuk melawan dan melindungi tubuh dari yang dikenal sebagai ‘benda asing’. Tetapi pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh sendiri serta menganggu fungsi tubuh. Hal ini menyebabkan peradangan dan banyak masalah lainnya, yang dapat bervariasi tergantung pada jaringan atau daerah yang diserang.1
Salah satu upaya untuk membantu mengurangi gejala dan mencegah munculnya kembali gejala pada penyakit autoimun, dapat diterapkan gaya hidup dan pola makan yang mendukung. Beberapa mikronutrien dan komponen makanan memiliki peran yang sangat spesifik dalam pemeliharaan sistem kekebalan sepanjang hidup atau dalam mengurangi peradangan kronis.2

Berikut adalah beberapa prinsip makanan sehat yang direkomendasikan bagi penyintas autoimun:1
Kurangi makanan yang menyebabkan peradangan dan perbanyak makanan tinggi zat anti-inflamasi.
Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk membantu menurunkan peradangan pada tubuh adalah dengan makan lebih banyak makanan anti-inflamasi dan menghindari makanan yang dapat menyebabkan inflamasi. Makanan tertentu yang memicu peradangan dapat memperburuk kondisi autoimun, antara lain gula, minuman bersoda, karbohidrat olahan. Sedangkan makanan yang mengandung zat anti-inflamasi antara lain, lemak sehat (minyak zaitun, minyak kelapa, alpukat), sayuran berdaun hijau, sayuran dan buah beraneka warna (wortel, ubi, kubis), ikan, kunyit, jahe, dan bawang putih.
Pilih makanan bebas atau rendah gluten
Gluten dapat memiliki banyak efek negatif dalam tubuh yang terkait dengan autoimunitas. Seperti misalnya, bersifat pro-inflamasi, memengaruhi mikrobioma usus, memengaruhi sistem kekebalan, dan banyak lagi.
Pilih makanan yang mengandung dan mendukung mikroba usus yang sehat
Para peneliti telah menemukan hubungan kuat antara usus dan sistem kekebalan pada tubuh manusia. Saat ini dipercaya bahwa kesehatan bakteri yang hidup di saluran pencernaan tubuh dapat berpengaruh kuat pada gangguan autoimun. Mengubah pola makan untuk mendukung bakteri usus dapat mengubah respons sistem kekebalan tubuh. Makanan fermentasi seperti kimchi, kombucha, miso, dan kefir sangat baik untuk meningkatkan mikroba usus. Konsumsi serat juga sangat berguna karena dapat bekerja sebagai sumber energi dari mikroba usus. Makanan tinggi akan serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan sereal sangat dianjurkan bagi penderita autoimun.3
Selain dari mengatur pola makan yang baik, memperbaiki gaya hidup juga dapat membantu meredakan gejala dan mencegah terjadinya kekambuhan dari kondisi autoimun. Perubahan gaya hidup yang dapat diterapkan antara lain adalah menurunkan berat badan karena dapat membantu menurunkan peradangan dalam tubuh, aktivitas fisik dapat membantu penderita penyakit autoimun untuk mengurangi peradangan, mengurangi rasa sakit, mobilitas sendi yang lebih baik, dan dapat meningkatkan kualitas hidup.
Olahraga di luar rumah juga bermanfaat dalam meningkatkan kadar Vitamin D melalui paparan sinar matahari yang bagus untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh. Menghentikan merokok dan membatasi konsumsi alkohol karena kedua hal tersebut bersifat memicu inflamasi sehingga dapat memperburuk gejala. Stres juga diketahui berkontribusi dalam keparahan gejala autoimun sehingga penderita autoimun perlu mengurangi dan mengatasi rasa stres. Tidur cukup dapat membantu mengatasi masalah kesehatan, termasuk penyakit autoimun. Kondisi kekurangan tidur dapat menambah peradangan dalam tubuh dan menyebabkan segala macam masalah lain sehingga perlu diusahakan untuk menjaga jadwal tidur yang teratur.1
Diskusi lanjut dengan Dokter Imun
Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.
Salam sehat bermanfaat,
Gabriella Rumayauw, S. Ked; Rashmeeta, S. Ked
Dr. dr, Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI
Referensi
1. Clark C. What Is the Best Autoimmune Disease Diet & Lifestyle? [Internet]. 2020. Available from: https://www.zyto.com/best-autoimmune-disease-diet-lifestyle
2. Childs CE, Caldera PC, Miles EA. Diet and Immune Function. Nutrients. 2019;1–9.
3. Venter C, Eyerich S, Sarin T, Klatt KC. Nutrition and the Immune System: A Complicated Tango. Nutrients. 2020;12(3):818.