Apa itu alergi makanan?

Alergi makanan merupakan suatu reaksi tubuh yang dapat dirangsang oleh alergen pada makanan. Reaksi tersebut diduga diakibatkan oleh adanya beberapa faktor seperti faktor lingkungan dan genetik pada tubuh. Terdapat suatu teori yang menyebutkan bahwa faktor lingkungan berperan dalam kejadian timbulnya alergi makanan, dimana pada teori ini, perubahan dari bakteri pada saluran pencernaan tubuh dapat menganggu respons imun dari seseorang. Kelainan genetik diduga memiliki peran penting dalam kejadian alergi makanan, namun saat ini masih dalam proses penelitian.1,2 Makanan yang pada umumnya menyebabkan alergi adalah susu, telur, dan kacang.3

Contoh makanan yang sering mencetuskan alergi

Apa gejala dari alergi makanan?

Alergi makanan dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal atau dalam bahasa medis disebut dengan urtikaria, bersin pada pagi hari, eksim, asma, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, tenggorokan. Alergi makanan juga dapat  menimbulkan gangguan pada pencernaan. Pada umumnya, manifestasi klinis pada pencernaan lebih sering ditemukan pada anak kecil dibandingkan dengan orang dewasa. Gejala pada pencernaan dapat berupa diare, penurunan berat badan dan muntah.4 Namun, untuk menegakkan diagnosis alergi makanan, dapat dilakukan beberapa tes, setelah melakukan konsultasi dari dokter.

Contoh berbagai gejala yang bisa ditimbulkan alergi makanan

Bagaimana mendiagnosis alergi makanan?

Beberapa tes alergi mencakup tes kulit, pemeriksaan kadar IgE, dan uji provokasi dengan pemberian makanan yang diduga menyebabkan terjadinya alergi. Tes kulit dilakukan dengan pemberian tusukan yang mengandung alergen atau penempelan patch pada kulit dan alergi dapat dikonfirmasi jika terdapat kemerahan atau pembengkakan pada daerah tusukan atau penempelan patch. Terdapat juga tes IgE, dilakukan dengan pengambilan darah untuk mengetahui kadar IgE di dalam darah dan apabila didapatkan peningkatan dari kadar IgE tersebut maka orang tersebut tersebut kemungkinan menderita alergi. Uji provokatif bertujuan untuk mengetahui alergi terhadap suatu makanan dengan cara memberikan makanan yang dicurigai dapat menyebabkan alergi tersebut.2,4

Bagaimana prinsip tatalaksana alergi makanan?

Untuk tatalaksana atau pengobatan dari alergi makanan adalah mengenali dan menghindari makanan yang berpotensi menyebabkan timbulnya alergi seperti susu, telur, ikan, kacang dan makanan yang mengandung gandum. Pasien juga perlu untuk menghindari kontak, terhisap, dan tertelan oleh makanan yang berpotensi menyebabkan alergi.5

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun

Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.

Salam sehat bermanfaat,

Matthew Christopher Lee, S. Ked; Rashmeeta, S. Ked

Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI

Referensi

  1. Abrams E, Sicherer S. Diagnosis and management of food allergy. Canadian Medical Association Journal. 2016;188(15):1087-1093.
  2. Lopez C, Yarrarapu S, Mendez M. Food Allergies [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2021. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482187/
  3. Ito, K. (2013). Diagnosis of food allergies: the impact of oral food challenge testing. Asia Pacific Allergy, 3(1), 59. https://doi.org/10.5415/apallergy.2013.3.1.59
  4. Manea I, Ailenei E, Deleanu D. Overview of Food Allergy Diagnosis. Medicine and Pharmacy Reports. 2016;89(1):5-10. 5. Food Allergies Treatment & Management: Approach Considerations, Diet, Emergency Plan [Internet]. Emedicine.medscape.com. 2021 [cited 29 January 2021]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/135959-treatment#d8