Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah salah satu kondisi autoimun yang paling dikenali. Lupus adalah suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang organ dan jaringan yang sehat. Tidak ada diet khusus untuk lupus, meskipun banyak klaim di Internet, dan di berbagai buku maupun publikasi lainnya. Secara umum, Anda harus mencoba makan makanan bergizi, seimbang, dan bervariasi yang mengandung banyak buah dan sayuran segar, biji-bijian, dan daging, unggas, dan ikan dalam jumlah sedang. Pembatasan senyawa-senyawa inflamatorik, seperti gluten, gula-gulaan, lemak jenuh, daging merah dan makanan proses pada umumnya juga mempunyai manfaat dalam pengendalian lupus. 1,3
Pemilihan suplemen yang bermanfaat bagi kondisi lupus bisa sangat membingungkan. Ada begitu banyak pilihan di luar sana dan setiap tahun tumbuh – tumbuhan baru ditemukan oleh masyarakat barat sebagai cara yang dapat diandalkan untuk membantu melindungi sistem kekebalan tubuh atau melawan infeksi. Memilih suplemen yang tepat untuk kondisi Anda dapat membuat perbedaan besar pada kesehatan dan kebugaran tubuh.
Bagaimana kita tahu suplemen mana yang akan memicu serangan Lupus dan mana yang membantu menahan sistem kekebalan tubuh kita?
Jawabannya adalah memilih suplemen yang merupakan imunoregulator, bukan penguat kekebalan tubuh. Banyak suplemen dan tumbuhan memiliki pengaruh kuat pada sistem kekebalan tubuh. Untuk mengatur atau menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh, harus menyeimbangkan sel T-helper tubuh terlebih dahulu, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Oleh karena itu, jika mengonsumsi suplemen yang dapat meningkatkan sel Th1, justru hal ini membuatnya lebih buruk.Dalam pemilihan suplemen, umumnya jika mengambil dosis tinggi, itu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, sementara mengambil jumlah tertentu yang seimbang dengan mineral dan vitamin lain dapat membantunya bekerja sama untuk mengatur sistem kekebalan tubuh. Ini berarti memungkinkan tubuh untuk beradaptasi dan menahan penyakit autoimun. Dengan menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh, maka tubuh masih bisa melawan infeksi, mencegah kambuh, dan memicu serangan apa pun.1

Berikut adalah contoh suplemen imunoregulator dengan kandungan yang dapat membantu mengendalikan kondisi lupus:
- Biji rami mengandung asam lemak omega-3 dan asam alfa-linolenat, yang dapat membantu mengurangi peradangan. Satu studi pendahuluan menunjukkan bahwa orang dengan lupus yang mengonsumsi biji rami memiliki fungsi ginjal yang lebih baik. Itu penting karena penyakit ginjal (lupus nephritis) merupakan komplikasi utama lupus. Hubungi dokter sebelum mengonsumsi suplemen biji rami jika juga mengonsumsi obat pengencer darah, termasuk warfarin (Coumadin). 2
- Dehydroepiandrosterone (DHEA). Jangan minum DHEA tanpa pengawasan dokter Anda. DHEA dibuat menjadi hormon estrogen dan testosteron di dalam tubuh. Beberapa uji klinis menunjukkan bahwa itu dapat membantu memperbaiki gejala lupus. Namun, efek samping, termasuk jerawat, peningkatan rambut wajah, dan keringat berlebih, sering terjadi. DHEA juga dapat menurunkan kolesterol HDL (baik), yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Karena DHEA bertindak seperti hormon, orang dengan riwayat atau risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, rahim, ovarium, atau prostat tidak boleh meminumnya. 2
- Methylsulfonylmethane (MSM) dapat membantu mencegah kerusakan sendi dan jaringan ikat.2 Senyawa MSM dapat ditemukan pada tumbuhan dan buah secara alami, diduga memainkan peranan dalam memperbaiki kapasitas antioksidan tubuh dan mencegah terjadinya inflamasi kronik. Suplemen ini dianggap aman dengan efek samping minimal.
- Kunyit dapat membantu mengurangi aktivitas penyakit. Ini merangsang sistem kekebalan Anda untuk menyerang jaringan Anda. Dengan mengonsumsi herbal seperti kunyit dan jahe dalam jumlah terbatas, ini akan membantu mengurangi peradangan. Kemudian, itu akan menurunkan respons autoimun Anda ke fungsi yang lebih dinormalisasi. 2
- Vitamin D. Meskipun vitamin D yang rendah dapat dipengaruhi oleh penghindaran sinar matahari atau pengobatan pada pasien SLE, terbukti bahwa vitamin D dapat berperan dalam mempertahankan manifestasi SLE. Oleh karena itu, melengkapi dengan vitamin D mungkin memiliki efek positif pada gejala SLE, komorbiditas kardiovaskular atau tulang, atau aktivitas penyakit.1
Berikut adalah contoh suplemen dengan sifat immunostimulator yang disarankan dihindari:
- Echinacea – Ini memiliki kualitas stimulasi yang luar biasa bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan normal yang menderita flu dan terkadang mereka yang menderita kanker. Echinacea dan Lupus tidak serasi karena memiliki efek stimulasi nonspesifik pada sistem kekebalan, sehingga bisa memperburuk gejala. 3
- Olive Leaf – Salah satu bahan aktif oleuropein ditemukan di daun zaitun. Meskipun mereka memiliki banyak manfaat penyembuhan seperti antioksidan dan sifat antijamur, ini bukanlah pilihan terbaik bagi penderita Lupus. 3
- Elderberry – Mereka yang menderita RA, Celiac’s, Hashimoto’s, dan Lupus mungkin menderita terlalu banyak rangsangan. Tidaklah bijaksana untuk menggunakan ini selama lebih dari 5 hari karena kurangnya penelitian yang menunjukkan seberapa baik tubuh Anda bereaksi dengannya. Penggunaan jangka pendek pada mereka yang tidak memiliki masalah autoimun menemukan kelegaan dan perlindungan yang luar biasa. 3
Beberapa suplemen atau produk alami saat ini sedang dipelajari untuk efek langsung pada aktivitas penyakit, potensinya untuk mengurangi kebutuhan kortikosteroid, atau untuk melindungi dari penyakit kardiovaskular dan keropos tulang. Percobaan hanya sedikit dan ukuran sampel seringkali terbatas, tetapi penggunaan suplemen seperti vitamin D dan asam lemak omega-3/minyak ikan memiliki dukungan pada SLE, serta pada populasi umum. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, kunyit/kurkumin mungkin terbukti berguna untuk mengurangi stres oksidatif, meningkatkan fungsi endotel atau proteinuria pada SLE. 1
Secara umum, selain vitamin D3, penggunaan suplemen lain masih memberikan bukti yang belum cukup kuat, sehingga penggunaannya harus selalu dikonsultasikan dan diawasi oleh dokter yang merawat. Hindari penggunaan suplemen tanpa konsultasi, beberapa hal dapat terjadi, diantaranya kontradiksi dengan terapi, munculnya efek samping atau kekambuhan kondisi lupus yang tidak diharapkan.
Diskusi lanjut dengan Dokter Imun
Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.
Salam sehat bermanfaat,
Sherly, S. Ked; Rashmeeta, S. Ked
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI
Referensi
- 1. Greco C, Nakajima C, Manzi S. Updated Review of Complementary and Alternative Medicine Treatments for Systemic Lupus Erythematosus. Curr Rheumatol Rep 2014; 1: 1-5. Available in: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3898893/#idm139703077007248aff-info
- 2. Simopoulos AP. Omega-3 fatty acids in inflammation and autoimmune diseases. J Am Coll Nutr 2017;21:495-505. Available in: http://pennstatehershey.adam.com/content.aspx?productid=107&pid=33&gid=000161
- 3. Qadri J. Supplements to Avoid with Lupus. 2016. Available in: https://www.lupushealthshop.com/what-supplements-to-avoid-with-lupus-guide/