Lupus eritematosus sistemik atau disingkat SLE merupakan penyakit autoimun kronis yang mempengaruhi hampir semua organ tubuh seperti ginjal, otak, jantung, kulit, paru, pembuluh darah, dan persendian.1,2 Diagnosis SLE umumnya didasarkan pada temuan klinis dan laboratorium. Temuan laboratorium penting untuk menunjukkan kemungkinan SLE seperti ANA, anti-dsDNA, anti-SM, ESR, dan CRP.1,3 Gejala klinis yang dapat timbul dalam pasien SLE yaitu nyeri dan kaku sendi, deformitas sendi, kelemahan otot, gangguan kognitif, depresi, tidak ada energi, dan mengurangi kualitas hidup pasien.1,3,4 Tatalaksana SLE saat ini berfokus terhadap manajemen gejala termasuk terapi obat jangka panjang. Tetapi bukan hanya obat saja, melainkan olahraga/latihan fisik dapat mengurangi gejala, mengurangi rasa lelah, meningkatkan kapasitas fungsi fisik pasien dan kualitas hidupnya. Tetapi dalam prakteknya, 60% pasien SLE tidak memenuhi tingkat aktivitas fisik yang cukup dan 25% pasien SLE menghabiskan >6 jam per hari tanpa bergerak atau menetap.5 

Olahraga dapat melibatkan kombinasi aerobik, latihan ketahanan, dan fleksibilitas. Rekomendasi pemilihan olahraga bagi pasien SLE yang baru mulai berolahraga adalah 1-2 hari per minggu durasi 20 menit dengan kecepatan rendah intensitas sedang (<60% denyut jantung maksimal), contohnya berjalan cepat/jogging ringan, bersepeda statis, dan berenang. Bila sudah terbiasa, pasien dapat meningkatkan frekuensi menjadi 3-5 hari per minggu dengan 30 menit per hari. Untuk melatih fleksibilitas dan mobilitas pasien SLE, diperlukan program latihan peregangan yang teratur atau pemanasan yang dilakukan setelah dan sebelum olahraga selama 5 menit. Selain itu juga, olahraga yoga 2-3 kali seminggu juga dianjurkan untuk meregangkan otot-otot dan memperkuatnya.1 Mempertahankan olahraga itu penting untuk pasien yang tidak aktif secara fisik untuk memperpanjang efek olahraga. Upaya mendorong pasien SLE terlibat dalam kehidupan yang aktif sangat penting.2 

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan olahraga bagi pasien pasien adalah keterlibatan kardiopulmoner, penggunaan obat, dan eksposur cahaya ultraviolet. Penyakit SLE yang berat dan aktif dapat menyebabkan pengaruh ke kardiovaskular dan ke paru pasien sehingga ini merupakan kontraindikasi olahraga yang berat. Penggunaan obat-obatan pada pasien SLE juga perlu diperhatikan karena obat nyeri seperti NSAID dapat memfasilitasi olahraga yang berlebihan pada pasien SLE yang masih pemula sehingga meningkatkan risiko cedera. Eksposur cahaya matahari ultraviolet dapat memperparah ruam kulit pada pasien SLE, dianjurkan untuk dapat olahraga di dalam ruangan, tetapi bukan berarti pasien tidak dapat olahraga di luar rumah melainkan pasien diharapkan menggunakan perlindungan seperti sunblok SPF atau memakai topi saat berolahraga di luar.1 

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun

Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.

Salam sehat bermanfaat, 

Jennifer Natalia, S. Ked; Rashmeeta, S. Ked 

Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI 

Referensi 

1. Yuen EP, Bagley JR. Exercise Benefits and Considerations for Individuals with Systemic Lupus Erythematosus. Strength Cond J. 2016;38(6):69–75.  

2. Wu ML, Yu KH, Tsai JC. The Effectiveness of Exercise in Adults With Systemic Lupus Erythematosus: A Systematic Review and Meta-Analysis to Guide Evidence-Based Practice. Worldviews Evidence-Based Nurs. 2017;14(4):306–15.  

3. R R, Handoyo R, K TA. Therapeutic Exercise in Systemic Lupus Erythematosus: Review Article. Indones J Phys Med Rehabil. 2019;7(01):44.  

4. Fangtham M, Kasturi S, Bannuru RR, Nash JL, Wang C. Non-Pharmacologic Therapies for Systemic Lupus Erythematosus. HHS Public Access. 2019;176(1):139–48.  

5. Mak A. Physical exercise and systemic lupus erythematosus. Rheumatol (United Kingdom). 2020;59(5):921–2.