Sindrom Sjogren adalah sebuah kondisi autoimun reumatologi kedua paling sering. Kondisi autoimun reumatologi mengacu pada kondisi di mana sistem kekebalan tubuh kita menyerang sendi, otot, tulang, atau jaringan lunak pada tubuh kita sendiri.1
Sjogren dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu sjogren primer, di mana sjogren terjadi sendiri dan ditemani dengan kondisi lainnya dan sjogren sekunder, di mana sjogren muncul bersama kondisi autoimun lainnya seperti lupus dan artritis reumatik. Sehingga gejala yang dapat muncul pada sjogren sangat beragam, namun gejala yang paling sering ditemukan berupa mata kering, mulut yang kering, nyeri sendi dan kelelahan.1,2 Lalu jika gejala yang ditimbulkan beragam, bagaimana caranya seorang dokter dapat mendiagnosis seseorang dengan sindrom sjogren?
Seorang dokter dapat menegakkan diagnosis melalui informasi yang didapatkan dari keluhan pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan juga dengan menggunakan kriteria dan pedoman yang ada. Salah satu gejala paling umum yang dapat ditemukan pada sjorgen adalah keluhan pada mata seperti adanya mata kering yang sudah berlangsung lebih dari tiga bulan, sehingga dapat menggunakan air mata buatan secara sering atau lebih dari 3x/hari, maupun adanya sensasi mata berpasir yang berulang. Dokter juga dapat menentukan kekeringan pada mata melalui beberapa pemeriksaan lainnya, yaitu Schimer test. Selain itu, bisa juga keluhan pada mulut seperti rasa mulut kering, atau memerlukan minuman untuk membantu menelan makanan yang kering. Jika seseorang memiliki gejala-gejala tersebut yang mengarah kepada Sjorgen tanpa ada kecurugaan yang mengacu pada kondisi lain, maka dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa biopsi pada kelenjar liur atau pemeriksaan autoantibodi, yang merupakan antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri, untuk memastikan apakah pasien menderita sjorgen.1,3

Salam sehat bermanfaat,
Prisca Yaputri, S.Ked; dr. Rashmeeta
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, Sp.PD, K-AI
Referensi
- Thorne I, Sutcliffe N. Sjögren’s syndrome. Br J Hosp Med 2017;78(8):438–42. http://www.magonlinelibrary.com/doi/10.12968/hmed.2017.78.8.438. 10.12968/hmed.2017.78.8.438
- Jhorar P, Torre K, Lu J. Cutaneous features and diagnosis of primary Sjögren syndrome: An update and review. J Am Acad Dermatol 2018;79(4):736–45. https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S019096221830817X. 10.1016/j.jaad.2018.05.021
- Shiboski CH, Shiboski SC, Seror R, et al. 2016 American College of Rheumatology/European League Against Rheumatism Classification Criteria for Primary Sjögren’s Syndrome: A Consensus and Data‐Driven Methodology Involving Three International Patient Cohorts. Arthritis Rheumatol 2017;69(1):35–45. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/art.39859. 10.1002/art.39859