Alergi makanan didefinisikan sebagai reaksi imun terhadap protein dalam makanan dan dapat dimediasi oleh antibodi imunoglobulin (Ig) E atau non-IgE. Alergi makanan yang dimediasi IgE adalah masalah kesehatan diseluruh dunia yang mempengaruhi jutaan orang dan berbagai aspek kehidupan seseorang. Reaksi alergi sekunder akibat konsumsi makanan bertanggung jawab atas berbagai gejala yang melibatkan kulit, saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Tingkat prevalensi tidak pasti, tetapi insiden tampaknya telah meningkat selama 3 dekade terakhir, terutama di negara-negara dengan gaya hidup Barat. Makanan apapun yang dapat menyebabkan alergi tetapi secara keseluruhan hanya beberapa makanan yang dapat menyebabkan sebagian besar alergi termasuk susu, telur, kacang tanah, kerang, gandum dan kacang-kacangan. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kasus reaksi yang hampir fatal setelah konsumsi makanan yang telah dilaporkan. Perlu dicatat bahwa reaksi yang tidak melibatkan sistem kekebalan bukanlah alergi makanan seperti misalnya intoleransi susu.1,2

Sekitar 6% anak-anak mengalami reaksi alergi makanan dalam tiga tahun pertama kehidupan, termasuk sekitar 2.5% dengan alergi susu sapi, 1.5% dengan alergi telur dan 1% dengan alergi kacang. Penelitian telah menunjukkan bahwa prevalensi alergi kacang meningkat selama decade terakhir. Sebagian besar anak cenderung mengatasi alergi susu dan telur pada usia sekolah. Sebaliknya, anak-anak dengan alergi kacang tanah, kacang-kacangan ataupun makanan laut dapat berlangsung seumur hidup.1

Food-dependent exercise-induced anaphylaxis (FDEIA) adalah bentuk anafilaksis (tipe reaksi alergi paling parah), yang berbeda secara klinis dimana gejala hanya terjadi ketika pasien berolahraga dalam beberapa jam setelah konsumsi makanan yang dapat memicu alergi. Mekanisme tapat yang mendasari belum jelas dan memiliki banyak faktor. FDEIA ditandai dengan gejala alergi karena konsumsi makanan alergi yang bermanifestasi selama atau segera saat berolahraga. Beberapa latihan mempengaruhi individu untuk mengalami FDEIA. Latihan yang termasuk adalah lari, tenis, bola basket, speak bola, berenang dan bahkan jalan cepat. Beberapa makanan yang teidentifikasi sebagai alergen (penyebab alergi) yang terkait dengan FDEIAN termasuk udang, kerang, ayam, gandum, kacang-kacangan, telur dan sayuran.3,4,5

Edukasi tentang penghindaran dan manajemen dari konsumsi makanan yang tidak disengaja menyebabkan alergi sangat penting, karena obat ataupun imnunoterapi tidak bisa secara konsisten mencegah gejala anafilaksis. Ketika pasien mengkonsumsi makanan penyebab juga sengaja atau tidak disengaja, menghindari olahraga selama 4 jam setelah makan dapat membantu mencegah terjadinya gejala dalam banyak kasus.4,6

Prinsip pemilihan olahraga pada pasien dengan alergi makanan adalah: menghindari olahraga seperti lari, tenis, basket, sepak bola, berenang dan jogging, dan hindari konsumsi makanan yang dapat memicu terjadinya reaksi alergi, serta menghindari olahraga selama 4 jam sebelum dan setelah makan.

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun

Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.

Salam sehat bermanfaat,

Jovan Valentino, S.Ked; dr. Rashmeeta

Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI

Referensi

  1. Lopez, Claudia M. “Food Allergies.” StatPearls [Internet]., U.S. National Library of Medicine, 1 Oct. 2021,
  2. Eiwegger T, Hung L, San Diego K.E,  O’Mahony L., Upton, J. Recent Developments and Highlights in Food Allergy. Allergy. [Internet] 2019.
  3. Anaphylaxis. “Exercise-Induced or Worsened Anaphylaxis? Knowing the Difference.” Anaphylaxis Campaign, 20 July 2015,
  4. “Exercise Control of Your Allergies.” Fitness & Wellness News, 6 Apr. 2011,
  5. Minty, Bryanne. “Food-Dependent Exercise-Induced Anaphylaxis.” Canadian Family Physician Medecin De Famille Canadien, College of Family Physicians of Canada, Jan. 2017
  6. NIAID-Sponsored Expert Panel, et al. “Guidelines for the Diagnosis and Management of Food Allergy in the United States: Report of the NIAID-Sponsored Expert Panel.” The Journal of Allergy and Clinical Immunology, U.S. National Library of Medicine, Dec. 2010