Alergi makanan adalah reaksi merugikan terhadap makanan tertentu, biasanya tidak berbahaya bagi populasi sehat, yang dimediasi oleh mekanisme imunologis dan muncul pada individu yang rentan terhadap alergen spesifik tersebut. 1,2Alergi makanan pada orang dewasa dapat berupa alergi yang bertahan sejak masa kanak-kanak atau alergi baru yang berkembang di masa dewasa. Sementara penelitian pada anak-anak berfokus pada memperoleh toleransi terhadap makanan, penelitian diperlukan untuk memahami mengapa toleransi dapat hilang di kemudian hari.3 Diperkirakan seperlima dari populasi percaya bahwa mereka memiliki reaksi yang merugikan terhadap makanan. Perkiraan alergi makanan yang dimediasi IgE bervariasi, tetapi di beberapa negara mungkin sama lazimnya dengan 4-7% anak-anak prasekolah. Alergen makanan yang paling umum adalah susu sapi, telur, tepung terigu, kacang tanah, kedelai, kerang dan udang.4

Makanan yang sangat membantu untuk penderita alergi makanan adalah probiotik, peran probiotik untuk pencegahan dan pengobatan gangguan alergi, mengingat bukti baru-baru ini bahwa risiko atopi dapat dikaitkan dengan disbiosis mikrobioma usus. Makanan yang tinggi akan probiotiknya adalah Salah satu jenis roti yang mengandung probiotik adalah roti sourdough yang terbuat dari tepung fermentasi selama beberapa hari dan Yoghurt adalah makanan yang mengandung probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan. Yoghurt berasal dari susu yang difermentasikan oleh sejumlah bakteri baik yaitu Lactobacillus dan juga Bifidobacterium. 4

Selain itu, teh juga memiliki kemampuan anti-alergi karena beberapa senyawa bioaktif seperti polifenol, polisakarida dan saponin. Bukti terbaru menunjukkan bahwa daun yang dipanen dari kultivar teh khusus dengan kandungan katekin yang tinggi memiliki efek yang lebih baik dalam mengurangi gejala alergi. Teh telah terbukti memiliki kemampuan anti alergi terhadap alergi makanan, alergi pernafasan, dermatitis atopik dan anafilaksis.5

Jahe juga menjadi salah satu pilihan makanan yang dapat dikonsumsi bagi penderita alergi, jahe terbukti dapat mengatasi keluhan pada alergi makanan bukan hanya mencegah tapi dapat membantu untuk memulihkan kembali dari keadaan alergi. Pada sebuah studi jahe terbukti mampu dengan baik mengatasi keluhan alergi seperti rasa pusing, rasa lemas, dan sulit buang air besar. Bahkan jahe sudah dibandingkan dengan salah satu obat yang biasa digunakan untuk mengatasi alergi dan jahe membuktikan mampu untuk menekan keluhan alergi yang terjadi, 6

Curcuma longa (Kunyit) adalah tanaman obat rimpang India yang populer dan banyak digunakan dari keluarga Zingiberaceae. Kunyit memiliki sifat anti-inflamasi ,anti-alergi, anti-virus, anti-oksidan, anti-kanker, anti-bakteri, anti-asma, anti- radang sendi, anti obesitas, penyembuhan luka, dalam depresi dan kecemasan dan aktivitas lainnya.karena mengandung zat yang dikenal sebagai kurkumin.7

Banyak sayuran dan buah-buahan, jus dan ekstraknya, memiliki khasiat obat dan telah digunakan sejak zaman dahulu. Ubi jalar (Ipomoea batatas) merupakan salah satu makanan pokok di banyak negara. Meskipun dianggap sebagai makanan pokok, orang mengamati khasiatnya yang bermanfaat. Komponen bioaktif seperti antosianin, senyawa polifenol, kumarin, kalistegin dan triterpen telah diindikasikan untuk merangsang fungsi kekebalan tubuh, mengurangi stres oksidatif dan kerusakan radikal bebas, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, menekan pertumbuhan sel kanker, mencegah dan memperbaiki gejala diabetes dan hipoglikemia, menekan Gejala HIV, bertindak sebagai hepatoprotektif saat menjadi bagian dari makanan bergizi bersama-sama. Ubi jalar kaya akan kalium, magnesium dan vitamin B6 yang dapat mengurangi peradangan. Ubi jalar juga mengandung vitamin C yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi sekresi histamin.

Diskusi lanjut dengan Dokter Imun

Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.

Salam sehat bermanfaat,

Cut Nadya Putri Imani, S.Ked; dr. Rashmeeta

Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI

Referensi

  1. Martinis MD, Sirufo MM, Suppa M, Ginaldi L. New Perspectives in Food Allergy. International Journal of Molecular Sciences. [Internet] 2020.
  2. Eiwegger T, Hung L, San Diego K.E,  O’Mahony L., Upton, J. Recent Developments and Highlights in Food Allergy. Allergy. [Internet] 2019.
  3. Skypala IJ, McKenzie R, Nutritional Issues in Food Allergy. Clinical Reviews in Allergy & Immunology. [Internet] 2018.
  4. Wang HT, Anvari S, Anagnostou K. The Role of Probiotics in Preventing Allergic Disease. Children Review. [Internet] 2019.
  5. Li QS, Wang YQ, Liang YR, Lu JL, The Anti-Allergic Potential of Tea: a Review of Its Components, Mechanism and Risks. Royal Society of Chemistry. [Internet] 2020.
  6. Yamprasert R, Chanvimalueng W, Mukkasombut N, Itharat A, Ginger Extraxt Versus Loratadine in The Treatment of Allergic Rhinitis: a Randomized Controlled Trial. BMC Complementary Medicine and Therapies. [Internet] 2020.
  7. Rathore S, Mukim M, Sharma P, Nagar JC, Khalid M, Curcumin: A Review for Heath Benefits. International Jounal of Research and Review. [Internet] 2020.
  8. Grebla B, Babalau V, Elena S, Talos I, Tofana M, A Review of the Composition and Health Benefits of Sweet Potato. Bulletin of University of Agricultural Sciences and Veterinary Medicine Cluj-Napoca, Food Science and Technology. [Internet] 2020.