Asma merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan pada anak-anak maupun orang dewasa. Asma secara umum dibagi menjadi asma alergi atau yang disebut juga dengan asma atopi (50-60%) dan asma yang tidak disebabkan oleh alergi. Asma menyebabkan gangguan pernapasan di mana saluran pernapasan menjadi lebih sensitif sehingga menyebabkan berbagai gejala pernapasan dan gangguan pada aliran udara.1
Apa saja gejala asma?
Gejala yang dapat timbul dalam asma tidak spesifik seperti perasaan yang berat pada dada, batuk, dan sesak napas. Pada umumnya asma dicetuskan oleh sebuah alergen (sesuatu yang memicu respon alergi) sehingga paparan terhadap alergen tersebut akan menimbulkan gangguan pernapasan. Oleh karena itu alergen asma dapat di tentukan berdasarkan kapan gejala terjadi dan polanya. Karena mayoritas penderita asma merupakan penderita asma alergi, maka pada umumnya orang tersebut atau keluarganya memiliki riwayat alergi lainnya seperti rinitis alergi, dermatitis atopi (eczema), alergi makanan atau riwayat asma pada keluarga.1
Apa tujuan terapi asma?
Tujuan dari terapi pada asma adalah untuk meminimalisirkan gejala dan serangan yang terjadi setiap harinya dan menurunkan risiko terjadinya efek buruk yang tidak diinginkan. Tujuan tersebut masuk kepada pengendalian asma yang dapat di nilai dari gejala yang dirasakan pada siang hari, keterbatasan dalam beraktivitas, gejala pada malam hari, terbangun pada malam hari, dan penggunaan obat.1,2

Bagaimana trik untuk mencapai kendali asma?
Penting untuk mengendalian asma dan meminimalisirkan faktor risiko pada orang dengan asma. Penderita asma harus menghindari dan mengurangi paparan terhadap alergen secara maksimal. Jika asma disebabkan oleh alergi makanan maka hindari lah makanan tersebut, jika asma disebabkan oleh polusi udara di tempat tertentu, maka gunakanlah masker pada tempat tersebut atau hindari tempat tersebut.
Penderita asma juga harus berhenti merokok, atau jika ada anggota keluraga yang merokok, mintalah anggota keluarga tersebut untuk tidak merokok di dalam rumah. Saat membersihkan rumah, dianjurkan juga untuk menggunakan masker, karena debu rumah tangga merupakan salah satu alergen tersering pada asma alergi. Penyaring udara juga dapat digunakan bila alergen berada di udara.
Penderita asma juga sebaiknya menjaga berat badan yang ideal, karena orang dengan berat badan berlebih, terutama orang obese, memiliki faktor risiko yang lebih tinggi untuk mengalami asma yang lebih berat. Walaupun demikian, orang dengan asma juga perlu menghindari olahraga dengan intensitas tinggi karena dapat mencetuskan asma. Selain itu, pengelolaan stres yang baik juga baik untuk dilakukan. Keadaan mental seseorang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan dapat menimbulkan gejala-gejala yang mirip dengan asma.
Setiap penderita asma harus mengikuti terapi yang telah diberikan oleh dokter secara teratur. Bila muncul efek samping atau gejala tidak membaik atau gejala memburuk setelah pengobatan, segera konsultasi ke dokter yang merawat untuk mendapatkan pengobatan alternatif/tambahan.1,3
Diskusi lanjut dengan Dokter Imun
Jadwal konsultasi praktek Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dapat dilihat pada link ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa komentar dan bertanya di kolom diskusi dibawah ini, atau isi form kontak untuk berdiskusi via email kepada Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI secara langsung. Follow akun twitter saya di @dokterimun_id, Instagram di @dokterimun.id atau facebook page di Dokter Imun untuk mendapatkan informasi terbaru dan berdiskusi tentang masalah autoimun, alergi, asma, HIV-AIDS dan vaksinasi dewasa. Jangan lupa juga dengarkan podcast Bina Imun untuk mendengarkan rekaman terkini membahas mengenai imunitas, bisa didengarkan di Spotify, Apple Podcast dan Google Podcast.
Salam sehat bermanfaat,
Prisca Yaputri, S. Ked; Rashmeeta, S. Ked
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI
Referensi:
1. Papi A, Brightling C, Pedersen SE, Reddel HK. Asthma. Lancet 2018;391(10122):783–800. https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0140673617333111. 10.1016/S0140-6736(17)33311-1
2. Guenter K, Boeselt T, Kroenig J, et al. Die Asthmakontrolle bei Erwachsenen und Kindern muss optimiert werden! Pneumologie 2018;72(10):681–6. http://www.thieme-connect.de/DOI/DOI?10.1055/a-0629-4242. 10.1055/a-0629-4242
3. Matsui EC, Abramson SL, Sandel MT. Indoor Environmental Control Practices and Asthma Management. Pediatrics 2016;138(5):e20162589. http://pediatrics.aappublications.org/lookup/doi/10.1542/peds.2016-2589. 10.1542/peds.2016-2589